Surat An Naziat Arab, Latin, Arti, Kandungan dan Tafsir

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 28 April 2023 10:35
Surat An Naziat Arab, Latin, Arti, Kandungan dan Tafsir
Hari kiamat itu pasti datang.

Dream Surat An Naziat merupakan surat ke-79 yang termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah karena turun di kota Mekkah. Surat yang terdiri dari 46 ayat ini dinamakan An Naziat karena diambil dari kata An Naazi’aat yang terdapat pada ayat pertama.

An Naziat artinya malaikat-malaikat yang mencabut. Selain itu, surat An Naziat juga disebut dengan nama as Saahirah yang diambil dari ayat 14. Tak hanya itu, surat An Naziat juga dinamakan surat Ath Thaammah yang diambil dari ayat 34.

Asbabun nuzul surat An Naziat dilatarbelakangi oleh orang-orang kafir yang mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati, mereka heran dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan. Karena menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan. Itulah sebanya mereka bertanya demikian itu.

Diriwayatkan oleh Said bin Manshur yang bersumber dari Muhammad bin Ka’ab bahwa ketika turun firman ‘Alaa innaa laa marduuduuna fil hafiroh (apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan kepada kehidupan yang semula? (An Naziat ayat 10) sebagai keterangan kepada Rasulullah, dan terdengar oleh kaum kafir quraisy, mereka berkata, “ kalau kita dihidupkan kembali sesudah mati, tentu kita akan rugi.” Maka turunlah ayat berikutnya (an naziat ayat 12) sebagai keterangan dari Allah kepada Rasul-Nya tentang ucapan kaum kafir Quraisy itu.

Berikut bacaan quran surat An Naziat arab, latin, arti, kandungan dan tafsir.

1 dari 4 halaman

Bacaan Surat An Naziat

Berikut bacaan surat An Naziat arab, latin, dan artinya ayat 1 sampai 46:

وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ

Wan naazi'aati gharqaa.

Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.

 

وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ

Wan naasyithaati nasythaa.

Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut,

 

وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ

Was saabihaati sabhaa.

Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,

 

فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ

Fas saabiqaati sabqaa.

dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang,

 

فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ

Fal mudabbiraati amraa.

dan (malaikat) yang mengatur urusan (dunia),

 

يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ

Yauma tarjufur raajifah.

(sungguh, kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,

 

تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُۗ

Tatba'uhaa raadhifah.

(tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua.

 

قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ

Quluubuy yauma idziw waajifah.

Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut,

 

اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌۘ

Absaaruhaa khaasyi'ah.

Pandangannya tunduk,

 

يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ

Yaquuluuna innaa lamarduuduuna fil hafirah.

(Orang-orang kafir) berkata, “ apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?”

 

ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةًۗ

Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”

قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌۘ

Mereka berkata, “ Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”

فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ

Maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan saja.

فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ

Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru).

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) kisah Musa?

اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ

Ketika Tuhan memanggilnya (Musa) di lembah suci yaitu Lembah Tuwa;

اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ

pergilah engkau kepada Fir‘aun! Sesungguhnya dia telah melampaui batas,

فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ

 

Maka katakanlah (kepada Fir‘aun), “ Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan),

وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ

dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?”

فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ

Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.

فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ

Tetapi dia (Fir‘aun) mendustakan dan mendurhakai.

ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ

Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).

فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ

Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya).

فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ

 (Seraya) berkata, “ Akulah tuhanmu yang paling tinggi.”

فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ

Maka Allah menghukumnya dengan azab di akhirat dan siksaan di dunia.

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰىۗ ࣖ

Sungguh, pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Allah).

ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ

Apakah penciptaan kamu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya?

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ

Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,

وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ

dan Dia menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang).

وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ

Dan setelah itu bumi Dia hamparkan.

اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ

Darinya Dia pancarkan mata air, dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.

وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ

Dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh.

مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ

 (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu.

فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ

Maka apabila malapetaka besar (hari Kiamat) telah datang,

يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ

yaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,

وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى

dan neraka diperlihatkan dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.

فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ

Maka adapun orang yang melampaui batas,

وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ

dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,

فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ

maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya.

وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,

فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ

maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ

Mereka (orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat, “ Kapankah terjadinya?”

فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗ

Untuk apa engkau perlu menyebutkannya (waktunya)?

اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗ

Kepada Tuhanmulah (dikembalikan) kesudahannya (ketentuan waktunya).

اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗ

Engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari Kiamat).

كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا ࣖ

Pada hari ketika mereka melihat hari Kiamat itu (karena suasananya hebat), mereka merasa seakan-akan hanya (sebentar saja) tinggal (di dunia) pada waktu sore atau pagi hari.

2 dari 4 halaman

Kandungan Surat An Naziat

Berikut kandungan surat An Naziat berdasarkan pembagian ayatnya:

Ayat 1-5 berisi tentang sumpah Allah yang akan mencabut nyawa orang kafir denga keras, dan mencabut nyawa orang mukmin dengan lembut. Serta malaikat akan turun dari langit dengan cepat mendahului orang-orang mukmin menuju surga.

Ayat 6-14 menjelaskan tentang hari kiamat yang akan terjad dengan ditiupnya sangkakala. Pada saat itu orang kafir ketakutan, dan mereka merasa rugi karena telah membuang-buang waktu selagi berada di dunia.

Ilustrasi

Ayat 15-26 menceritakan tentang Allah Swt yang menghibur Nabi Muhammad Saw dengan kisah Nabi Musa alaihissalam supaya beliau Saw tidak bersedih dengan kondisi orang-orang kafir yang tidak mau beriman, bahkan menentang risalahnya.

Ayat 27-33 berisi tentang Allah Swt yang menyebutkan bukti-bukti kekuasaan-Nya supaya tidak muncul lagi kepribadian seperti Fir’aun yang menentang dan mendustakan kebenaran.

Kandungan ayat 34-41 berisi tentang Allah Swt memberikan gambaran bagaimana keadaan manusia pada saat hari kiamat datang.

Terakhir ayat 42-46 berisi bahwa Allah Swt menutup surat ini dengan kisah perbuatan orang-orang kafir Makkah yang telah mengejek Rasulullah Saw dengan pertanyaan “ kapan Ya Rasulullah hari kiamat akan terjadi?”

3 dari 4 halaman

Tafsir Surat An Naziat Ayat 1

Ilustrasi

Tafsir Quraish Shihab menyebutkan ayat-ayat pembukaan Surat An Naziat berisikan sumpah Allah Swt. bahwa hari kebangkitan mungkin, tidak mustahil terjadi. Ayat-ayat selanjutnya menuturkan kisah Musa alaihi salam bersama Fir’aun dengan tujuan menghibur hati Nabi Muhammad saw.

Sementara itu, menurut tafsir Kemenag, pada ayat-ayat surat An Naziat, Allah berfirman dalam bentuk sumpah terhadap beberapa malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan keras dan juga kepada para malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan lemah-lembut. Hal ini dalam rangka menegaskan adanya hari kebangkitan yang diingkari orang-orang kafir.

Ayat-ayat selanjutnya yang juga dalam bentuk kalimat-kalimat sumpah kepada para malaikat yang turun dari langit dengan cepat sambil membawa perintah Allah. Bahkan Allah bersumpah kepada para malaikat yang mendahului malaikat yang lain dengan kencang, serta para malaikat yang mengatur dunia.

4 dari 4 halaman

Tafsir Surat An Naziat Ayat 2

Menurut Tafsir Kemenag, pada ayat-ayat ini Allah berfirman dalam bentuk sumpah terhadap beberapa malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan keras dan juga kepada para malaikat yang mencabut nyawa manusia dengan lembut. Allah menegaskan adanya hari kebangkitan yang diingkari orang-orang kafir.

Sementara itu menurut tafsir Quraish Shihab, surat an Naziat ayat kedua ini berarti demi yang diberi kekuatan untuk mengeluarkan sesuatu dengan cara yang ringan dan lembut.

Tafsir Surat An Naziat Ayat 3

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, diriwayatkan dari Ali, Masruq, Mujahid, Abu Shalih dan Al Hasan Al Basri yaitu para malaikat. Dan Hasan Al Basri mengatakan, " Dia lebih cepat kepada keimanan dan pembenaran.

(Dan turun dari langit dengan cepat) maka Ibnu Mas'ud mengatakan " Yaitu para malaikat" . Sedangkan Qatadah mengatakan " Yaitu bintang-bintang.

 

(Dilansir dari berbagai sumber)

Beri Komentar