Apa Itu Fenomena Sharenting? Kenali dan Pahami Risikonya

Parenting | Jumat, 19 September 2025 15:08

Reporter : Astri

Fenomena Sharenting banyak dilakukan oleh para orangtua zaman sekarang.

DREAM.CO.ID - Di era media sosial yang serba terhubung ini, berbagai momen kehidupan kerap dibagikan secara luas, termasuk momen tumbuh kembang anak. Fenomena ini dikenal dengan istilah sharenting, gabungan dari kata 'sharing' (berbagi) dan 'parenting' (pengasuhan). 


Sekilas terlihat wajar, namun jika tidak dilakukan dengan bijak, sharenting bisa berdampak panjang terhadap privasi anak. Dirangkum dari berbagai sumber, simak penjelasan hingga risiko dari fenomena sharenting berikut ini. 


2 dari 4 halaman

Apa Itu Sharenting?

Sharenting merujuk pada kebiasaan orang tua yang membagikan foto, video, atau cerita tentang anak mereka ke media sosial. Mulai dari foto USG, hari pertama sekolah, hingga momen lucu atau memalukan, semua seakan menjadi 'konten'.

Menurut sejumlah studi, sebagian besar anak sudah memiliki jejak digital bahkan sebelum mereka bisa berbicara. Ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah anak-anak punya hak atas privasinya sendiri?

Tidak dapat dipungkiri, sharenting juga memiliki sisi positif. Bagi banyak orang tua, media sosial adalah cara untuk menyimpan kenangan atau berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman yang jauh. Ada pula yang menjadikannya sarana berbagi tips parenting atau saling mendukung sesama orang tua. 


3 dari 4 halaman

Risiko Sharenting

Fenomena sharenting ini juga ada risikonya. Tentu risiko ini harus menjadi perhatian para orangtua agar anak lebih aman dan nyaman di kemudian hari. 


Privasi Anak Terancam
Anak-anak tidak bisa memilih apa yang ingin mereka bagi. Konten yang tampak lucu bagi orang tua bisa jadi memalukan atau mengganggu di kemudian hari.

Potensi Penyalahgunaan
Foto dan data anak bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab, termasuk untuk tujuan komersial atau bahkan kejahatan digital seperti pencurian identitas.


4 dari 4 halaman

Tekanan Sosial Sejak Dini
Anak yang tumbuh dengan sorotan publik bisa mengalami tekanan sosial, kehilangan ruang untuk berkembang secara alami, atau merasa 'harus tampil baik' demi citra keluarga.

Untuk para orang tua, ada beberapa tips agar tetap bisa berbagi tanpa mengorbankan hak anak. Yakni pikirkan dampaknya di masa depan. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah anak saya akan nyaman dengan ini ketika dewasa?". 

Kemudian, hindari konten sensitif. Jangan unggah foto anak tanpa pakaian, sedang menangis hebat, atau berada dalam situasi memalukan. Lalu gunakan fitur privasi dan lupa meminta izin kepada anak bila orangtua ingin mengunggah sesuatu tentang sang buah hati. 

Mengenal Lebih Dekat Juara Dream Inspiring Women 2023
Join Dream.co.id