Memakai Pore Strips. (Source: Shutterstock)
Dream - Mungkin, sebagian orang belum pernah memiliki wajah berjerawat, tapi sempat berkomedo. Komedo merupakan awal mula tumbuhnya jerawat yang diakibatkan penumpukan sel kulit mati, kotoran, debu, serta minyak berlebih.
Hampir semua orang pernah memiliki komedo. Terutama, jika memiliki jenis kulit berminyak dan berpori-pori besar. Apalagi, jika jarang merawat kulit secara rutin.
Meski mengganggu penampilan, sebagian orang bisa mengatasi komedo dengan memakai pore strip yang ditempelkan di permukaan kulit. Pore strip yang telah menempel beberapa lama akan mengangkat komedo dan membuat pori-pori lebih bersih.
Walau sering digunakan, ternyata pemakaian pore strip belum terjamin efektif menurut dokter kulit. Bahkan, mungkin pore strip tidak efektif bagi sebagian orang. Terutama bagi orang yang alergi pada lem atau perekat.
Pore strip juga belum tentu bisa mengangkat komedo dan membersihkan pori-pori secara keseluruhan. Jadi, kamu tetap perlu memastikan kebersihan dan kesehatan wajah pada dokter kulit.
Foto: Shutterstock
Dikutip dari Byrdie, kamu disarankan untuk memperhatikan kandungan pore strip sebelum memakainya. Jika mengandung alkohol, pore strip bisa mengiritasi kulit.
Pemakaian pore strip juga bisa membuat pori-pori tampak lebih besar. Terutama, jika dipakai terlalu sering.
Meski dapat mengangkat komedo, tapi pemakaian pore strip masih cukup berbahaya bagi kulit. Lebih baik, gunakan pembersih yang bisa mengangkat minyak dan kotoran secara ekstra.
Bila perlu, lakukan double cleansing dan toner untuk memaksimalkan pembersihan wajah. Lalu, lakukan eksfoliasi 2 kali seminggu untuk mengangkat sisa kotoran serta sel kulit mati yang bisa membuat wajah kusam serta timbulnya komedo maupun jerawat.
Kamu pun bisa memakai skincare yang mengandung retinoid untuk membantu membersihkan kotoran penyumbat pori-pori dan mencegah jerawat maupun komedo.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Dream - Jerawat ditakuti para perempuan karena selalu menjadi bahan bulan-bulanan banyak orang. Tidak hanya mengganggu penampilan, bekas jerawat juga tetap merepotkan karena sulit dihilangkan.
Sebagian orang juga memiliki jerawat yang sangat sulit diatasi. Bahkan, jerawat tidak kunjung sembuh setelah melakukan perawatan di klinik kecantikan.
Terlepas dari tekstur dan cara mengatasinya, area munculnya jerawat bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun kebanyakan jerawat seringkali muncul di area hidung. Jenis jerawat yang muncul pun tidak hanya berbentuk kemerahan dan menonjol.
Komedo hitam dan putih juga termasuk bibit jerawat yang belum terbentuk sempurna. Munculnya jerawat dan komedo ini pun membingungkan banyak orang meski cukup banyak informasi yang beredar di internet.
Jika kamu salah satu orang yang masih bingung seputar jerawat atau komedo di area hidung, berikut penjelasan Dokter Kulit, Ophelia Veraitch dilansir dari Glamour Magazine.
Foto: Shutterstock
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komedo merupakan bibit atau tanda munculnya jerawat. Komedo terdiri dari hitam (blackheads) dan putih (whiteheads) yang disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati serta sisa kotoran di wajah.
Keduanya memiliki kondisi yang hampir sama. Namun, komedo hitam diakibatkan oleh kondisi pori-pori yang terbuka dan mengalami oksidasi. Sementara, komedo putih memiliki pori-pori tertutup. Sehingga, warnanya tidak berubah dan menyerupai kulit biasa.
Penyebab Kemerahan dan Munculnya Komedo
Hidung paling sering berkomedo akibat memiliki pori-pori paling besar. Sebagian orang pun memiliki kulit yang memproduksi lebih banyak minyak di area tersebut. Sehingga, sel kulit mati dan sisa kotoran pun mudah tersumbat. Jika penyumbatan tersebut terinfeksi bakteri, kulit di area hidung bisa mengalami peradangan dan memerah.
Jika ingin mencegah dan mengatasi komedo maupun jerawat di hidung, gunakan produk yang mampu mengontrol produksi minyak alami wajah. Gunakan juga pembersih yang mengandung sedikit busa atau dapat mengikis kelembapan alami kulit. Pasalnya, kekurangan minyak atau sebum pada kulit pun bisa menyebabkan produksi minyak berlebih.
Pastikan pembersih wajah dapat mengangkat kotoran dan sel kulit mati secara maksimal. Bila perlu, lakukan eksfoliasi dengan chemical exfoliator secara rutin untuk memastikan kulit benar-benar bersih.
Foto: Shutterstock
Selain produksi minyak berlebih dan sisa kotoran yang menumpuk bersama sel kulit mati, faktor hormonal juga mempengaruhi munculnya jerawat maupun komedo di hidung. Maka dari itu, kulit bisa beruntusan atau berkomedo ketika memasuki masa pubertas, hamil, maupun menopause.
Produk atau Kandungan Skincare untuk Mengatasi Komedo
Gunakanlah skincare yang mengandung retinol untuk mempercepat proses regenerasi kulit. Sehingga, sel kulit mati tidak akan menumpuk dan menyumbat pori-pori. Apalagi, jika kamu juga mengonsumsi obat minum yang diresepkan dokter kulit untuk mengatasi jerawat maupun komedo.
Selain itu, Alpha Hydroxy Acid (AHA) seperti asam glikolat juga dapat mengeksfoliasi kulit di area hidung. Sehingga, membuat kulitmu lebih bersih dan bebas komedo.
Foto: Shutterstock
Beberapa dokter kulit tidak menyarankan pemakaian pore strips atau plester komedo. Pasalnya, pemakaian pore strips tidak bisa mengatasi komedo secara keseluruhan. Pemakaiannya justru bisa mengangkat sel kulit yang sehat dan menyebabkan peradangan.
Terutama, jika dilakukan berkali-kali. Akhirnya, spider veins atau pembuluh darah halus bisa terlihat di permukaan kulit hidung dan merusak penampilan. Bahkan, pemakaiannya juga bisa menyebabkan pembuluh darah kapiler rusak. Jadi, atasi komedo maupun jerawat dengan obat khusus yang tersedia di pasaran.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN