Di Indonesia, Pemerintah Memberlakukan Pembayaran Tol Dengan Non Tunai Per Akhir Oktober 2017.
Dream – Pemerintah memberlakukan pembayaran tol menggunakan sistem non tunai mulai 31 Oktober 2017. Nantinya, operator jalan tol takkan lagi menerima transaksi pembayaran tol dengan uang tunai.
Dengan sistem baru ini diharapkan antrean di gerbang tol yang biasanya mengular karena harus mengembalikan uang kembalian. Selain itu, membayar tol dengan cashless juga membuat transaksi lebih ringkas, praktis, tak ada risiko pembayaran dengan uang palsu, dan kembalian kurang.
Ada beragam cara menggunakan tarif tol dengan sistem non tunai, yaitu menggunakan uang elektronik (electronic money/e-money) dan sistem on board unit (OBU). Untuk uang elektronik, pengguna menempelkan e-money di gerbang tol untuk membayar tarif.
Sementara dengan OBU, pengguna jalan tol tak perlu membuka kaca mobil untuk membayar tol. OBU akan memancarkan gelombang inframerah yang akan ditangkap oleh alat penerima sinyal di gerbang tol otomatis (OBU). Setelah terdengar bunyi “ bip bip”, palang pintu gardu tol akan terbuka dan transaksi selesai. Saldo yang tersimpan di online, akan terpotong otomatis.
Dikutip dari laman wikipedia, Kamis 12 Oktober 2017, sistem pembayaran tol dengan non tunai sudah ada dari dulu.
Sistem pembayaran tol secara elektronik ini awalnya diperkenalkan oleh pemenang penghargaan Nobel di bidang ekonomi, William Vickrey, yang memperkenalkan sistem pembayaran tol secara elektronik di Washington, Amerika Serikat, pada tahun 1959. Vickrey mengatakan setiap mobil menggunakan alat berupa transponder.
“ Transponder ini akan memancarkan sinyal ketika mobil melalui persimpangan, kemudian sinyal itu diteruskan ke komputer pusat yang akan menghitung tagihan tol untuk dimasukkan ke dalam tagihan mobil,” kata Vickrey.
Negara pertama yang menjadi pionir pembayaran tol dengan sistem ini adalah Norwegia. Sistem pembayaran tol elektronik ini diperkenalkan di Bergen, Norwegia, pada 1986. Pada 1991, Trondheim, Norwegia, menjadi kota pertama di dunia yang menggunakan sistem pembayaran tol secara elektronik. Laman Autopass, mencatat saat ini sudah 250 ruas tol di Norwegia yang menggunakan sistem pembayaran elektronik.
Namun ada perbedaan dengan sistem e-Toll yang dipakai Norwegia. Negara ini menggunakan teknologi yang jauh lebih canggih. Bukan dengan membeli kartu debit yang ditempelkan di alat pembayaran seperti di Indonesia. Norwegia sudah menerapkan sistem teknologi transponder seperti e-toll pass yang sempat diuji coba di Indonesia.
Setelah Norwegia, Portugal juga menggunakan sistem pembayaran tol elektronik pada tahun 1995.
Bahkan, Portugal menjadi negara pertama yang menerapkan sistem pembayaran tol elektronik, Via Verde, di semua wilayah negaranya. Via Verde juga bisa digunakan untuk membayar parkir dan isi BBM di SPBU.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN