Dream - Menjadi seorang pimpinan di sebuah organisasi atau perusahaan merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Selain tantangan, ada kendala yang mesti diselesaikan.
Loyalitas pegawai akan muncul jika Anda mampu menjadi pemimpin yang baik. Persepsi masing-masing orang tentang kriteria seorang pemimpin mungkin tidak sama. Namun secara umum, seseorang akan bisa menjadi pemimpin favorit bila melakukan delapan hal berikut.
Seperti dikutip dari Entrepreneur, Selasa, 11 Januari 2016, berikut 8 cara menjadi bos yang disukai karyawan:
1. Menjaga Wibawa tapi Tetap Komunikatif
Menyeimbangkan penampilan berwibawa tapi tetap komunikatif dengan karyawan memang susah dilakukan. Karena antara pimpinan dan bawahan harus ada batas-batas yang jelas. Walaupun ada beberapa cara untuk membedakan diri sebagai pemimpin, gerakan simbolik akan sedikit memberikan arti.
Seperti alih-alih selalu berpakaian lebih formal, punya tempat parkir sendiri atau menu makanannya lebih mewah, buatlah pembeda yang nyata tapi lebih memberi kesan pimpinan seperti menjadi yang pertama dan terakhir yang keluar kantor atau menunjukkan antusiasme kerja tanpa henti.
Pada saat yang sama, tahan keinginan untuk berkomunikasi dengan karyawan secara santai atau bergabung dengan mereka untuk makan siang. Biarkan hubungan ini berkembang secara alami.
2. Mengingat Bawahan bukan Keluarga
Anda dan staf adalah rekan kerja, bahkan teman dekat, tapi bukan anggota keluarga. Setiap perusahaan berusaha memanfaatkan budaya keakraban yang sehat, tetapi tidak menyamakannya dengan intensitas dan kewajiban seperti dalam keluarga.
Ini bukan berarti Anda tidak dapat melontarkan lelucon, tapi cobalah untuk tidak memperkenalkan dan menegakkan terlalu banyak slogan atau aturan yang keras. Strategi budaya perusahaan dan sumber daya manusia sangat penting, dan karyawan pasti membutuhkan suasana kerja yang lebih menunjang karier mereka.
3. Mengundang dan Merangkul Kritik
Ini mungkin hal yang sangat sulit dilaksanakan oleh para pemimpin. Banyak pemimpin yang bermaksud baik dengan menerapkan lingkungan yang menerima umpan balik yang konstruktif. Namun mereka kehilangan fokus dan lupa sehingga memarahi karyawan yang mengkritik mereka.
Berikan karyawan format tertentu untuk menyampaikan kritik terhadap Anda. Karena tidak semua karyawan berani menyampaikan kritik langsung. Hal ini akan menunjukkan kejujuran dan komitmen mereka untuk berkembang telah dihargai dengan Anda menerima kritik dari mereka.
4. Jangan Menjadi Target
Sebagai pemimpin, Anda punya kemampuan untuk memilih sudut pandangan Anda sendiri. Artinya, lakukan hal-hal yang membuat banyak orang menyukai Anda, tapi jangan sampai mereka menemukan sesuatu yang membuat mereka tidak suka Anda.
Mungkin Anda bisa menyampaikan berita gembira, perkembangan yang menarik tentang perusahaan, penempatan baru, dan sebagainya. Secara berkala Anda bisa hadir di tengah-tengah karyawan dengan memperhatikan gaya interaksi Anda. Bahkan jika Anda tipe orang yang suka lelucon, jangan sampai muncul kesan Anda atasan paling lucu di kantor.
5. Menggunakan Pesaing Sebagai Motivator
Membahas tentang pesaing dengan karyawan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan. Anda dapat merangkul insting dan keinginan para karyawan untuk menang dari pesaing. Ini adalah teknik memotivasi, karena tim sering melakukan sesuatu dengan lebih baik ketika mereka mendapat serangan kekuatan eksternal.
Selain itu, orang-orang cenderung melihat kehidupan mereka seperti komik, ada tokoh pahlawan dan penjahat; Jadi beri karyawan Anda penjahat yang tepat, dan Anda akan meningkatkan kesempatan Anda untuk menjadi pahlawan.
6. Tidak Pelit
Orang suka hadiah dan orang-orang yang memberikan hadiah. Jadi, ambil keuntungan ini sebagai sumber kebahagiaan dan motivasi karyawan. Memberi hadiah bukan hanya bagi-bagi t-shirt atau gelas cantik, tetapi berikan karyawan hadiah yang tak terlupakan yang akan semakin memacu mereka untuk mencintai perusahaan. Hadiah tak terduga sangat berharga karena kemampuannya untuk merangsang loyalitas dan keterikatan psikologis dengan perusahaan.
7. Meminta Bantuan Ringan
Semua orang ingin merasa dibutuhkan. Dekati karyawan secara spontan dan minta mereka untuk melakukan pekerjaan ringan yang dapat dikerjakan dengan mudah. Anda dapat melakukan ini terhadap setiap karyawan Anda tanpa Anda terlihat meremehkan. Dan pastikan permintaan Anda tidak membutuhkan waktu terlalu lama. Dengan begitu, mereka akan tahu bahwa Anda tidak secara sengaja memberi tugas yang sulit.
8. Meminta Maaf Atas Kesalahan
Mengakui kesalahan adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah meminta maaf secara tulus. Permintaan maaf memiliki kekuatan yang dahsyat dan menimbulkan rasa empati, kebajikan dan tanggung jawab dari perusahaan. Namun fokus pada kesalahan sedang dan sampaikan permintaan maaf sesuai dengan cara yang menurut Anda terbaik.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya