Indeks Syariah Gemilang di Awal Perdagangan Juni 2018

Reporter : Amrikh Palupi
Senin, 4 Juni 2018 16:45
Indeks Syariah Gemilang di Awal Perdagangan Juni 2018
Kinerja rupiah juga mendapatkan `angin segar`.

Dream - Indeks syariah cemerlang mengawali perdagangan Juni 2018. Dengan sentimen positif dari nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang makin perkasa dan berkurangnya aksi jual asing, membuat tiga indeks acuan saham syariah bertahan seharian di zona hijau. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin 4 Juni 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), menanjak 0,935 poin (0,53%) ke level 177,956. ISSI bertahan di zona hijau setelah dibuka menguat di 177,738 dan bertengger di posisi puncaknya di 178,301.

Adanya aksi beli pada 17 emiten unggulan syariah juga mendorong indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), menanjak seharian. Indeks JII menutup sesi perdagangan dengan menguat 7,532 poin (1,12%) ke 683,008.

Sementara, indeks acuan saham syariah baru, Jakarta Islamic Index 70 (JII70), naik 1,566 poin (0,70%) ke level 226,217.

Transaksi perdagangan saham syariah masih dalam kecepatan tinggi. Hingga sesi paska-penutupan perdagangan, tercatat 80,68 miliar saham syariah diperdagangkan pelaku pasar dengan nilai transaksi mencapai Rp5,8 triliun. 

Pemodal asing memang masih belum sepenuhnya kembali ke lantai bursa. Asing mencetak nilai jual bersih namun dengan nilai transaksi yang turun tajam. Nett sell asing pada saham -saham syariah hanya mencapai Rp363 juta. 

Hampir seluruh indeks sektoral bergerak menguat dengan kenaikan tertinggi dicetak sektor sektor infrastruktur, industri aneka, dan pertambangan. Ketiga indeks ini melesat masing-masing sebesar 2,74 persen, 1,43 prrsen, dan 1,29 persen.

Tekanan jual masih terjadi pada indeks sektor barang konsumsi yang melemah 1,25 persen, manufaktur 0,64 persen, dan industri dasar 0,48 persen.

Emiten-emiten JII yang menghuni top gainer dengan mencetak kenaikan harga terbesar dihuni UNTR yang harga sahamnya terangkat Rp700, ITMG Rp600, SMGR Rp275, EXCL Rp270, PTBA Rp160.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah INTP yang harganya terkoreksi sebesar Rp425, TPIA Rp275, UNVR Rp200, LPPF Rp150, dan INDF Rp50.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 15 poin (0,11%) ke level Rp13.881 per dolar AS. Kurs rupiah sempat melemah di level Rp13.922 per dolar AS, tapi tak berlangsung lama.

(Sah)

Beri Komentar