Orang Indonesia Semakin Banyak Belanja Pakai Uang Kartu

Reporter : Ramdania
Selasa, 24 November 2015 13:02
Orang Indonesia Semakin Banyak Belanja Pakai Uang Kartu
Demi mengurangi peredaran uang palsu, Bank Indonesia mendorong penggunaan uang elektronik untuk transaksi non tunai.

Dream - Perlahan-lahan masyarakat Indonesia mulai meninggalkan uang berbentuk fisik dalam melakukan transaksi. Laporan terbaru Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi dengan uang elektronik di Tanah Air mencapai Rp 4,3 triliun dengan volume transaksi sekitar 450 juta. 

" Hal ini menunjukkan bahwa uang elektronik mulai digunakan oleh masyarakat Indonesia," tulis keterangan pers BI dalam situsnya.

Pada Oktober 2015, terdapat 9 bank yang bertindak sebagai penerbit Uang Elektronik dan 11 penerbit nonbank. Saat ini, jumlah uang elektronik yang telah beredar mencapai lebih dari 43 juta instrumen.

Penggunaan uang elektronik dalam aktivitas sehari-hari banyak digunakan untuk transaksi yang nilainya relatif kecil seperti biaya parkir, pembayaran tol dan transportasi.

Untuk terus meningkatkan penggunaan uang elektronik ini, BI melakukan sejumlah sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya penyelenggaraan Festival " Cinta Nontunai, Cinta Rupiah" akhir pekan lalu.

Kegiatan seperti ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan alat pembayaran nontunai, khususnya uang elektronik, mengingat keunggulannya dalam hal efisiensi, kemudahan dan keamanan.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk lebih mencintai Rupiah dan menggunakannya dalam setiap transaksi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Festival Cinta Nontunai, Cinta Rupiah merupakan kelanjutan dari pencanangan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) pada 14 Agustus 2014 yang lalu. Kegiatan ini adalah bagian dari pelaksanaan 4 aspek utama yang menjadi sasaran GNNT, yaitu perubahan budaya masyarakat ke arah non tunai, perluasan layanan pembayaran non tunai, pengembangan infrastruktur pendukung dan harmonisasi ketentuan.

Dalam pelaksanaan GNNT, dibutuhkan dukungan seluruh pihak, baik perbankan selaku penerbit instrumen nontunai, pelaku industri, pedagang atau merchant, dan sektor layanan publik lainnya. Selanjutnya, diharapkan Indonesia pun akan semakin akrab dengan sistem pembayaran nontunai.

Beri Komentar