BNI Syariah Dapat Suntikan Rp1 Triliun dari Induk

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 20 Oktober 2017 07:36
BNI Syariah Dapat Suntikan Rp1 Triliun dari Induk
Dana tersebut akan digunakan sebagai tambahan modal untuk memperkuat pembiayaan.

Dream - PT BNI Syariah mendapatkan suntikan modal dari perusahaan induknya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Dana tersebut akan dialokasikan sebagai tambahan modal itu untuk memperkuat pembiayaan.

" Kemarin sudah disetujui Rp1 triliun. Tinggal beberapa persyaratan yang harus diselesaikan," kata Plt. Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, di Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2017.

Firman mengatakan tambahan dana ini akan memperkuat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dari 14,9 persen menjadi 20 persen. Dia mengatakan modal Rp1 triliun ini bisa untuk mengembangkan pembiayaan.

" Itu menambah kekuatan kita untuk memberikan pembiayaan secara maksimal," kata dia.

Selanjutnya, kata Firman, pihaknya juga akan mengalokasikan tambahan modal paling banyak di sektor komersial. Rinciannya, sektor komersial akan mendapatkan Rp500 miliar serta konsumer dan UKM Rp200 miliar.

" (Sisanya) pengembangan digital banking dan IT Rp300 miliar," kata dia.

Jaga Pembiayaan

Sementara itu, Plt. Direktur Bisnis BNI Syariah, Dhias Widhiyati menegaskan perusahaan terus berusaha menjaga pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) di bawah 3 persen dengan membentuk satuan tugas manajemen risiko.

" Kami berusaha maintenance dan melakukan perbaikan dengan task force," katanya. 

Dhias mengungkapkan, Satgas tersebut rutin mendatangi kantor cabang yang dianggap memiliki kualitas pembiayaannya kurang bagus. Mereka akan memantau debitur yang berpotensi sebagai nasabah bermasalah.

Upaya lain dilakukan dengan melakukan seleksi ketat dalam penyaluran pembiayaan bagi calon kreditur. " Jadi, kami berusaha selektif dan meningkatkan jumlah nasabah pembiayaan dengan bersinergi dengan induk," kata dia.

Sekadar informasi, angka NPF BNI Syariah sebesar 3,29 persen pada September 2017. Angkanya naik dari NPF September 2016 yang sebesar 3,03 persen.

Beri Komentar