BRISyariah Membantah Bekerja Sama Dengan Influencer Untuk Mempromosikan Saham Di Media Sosial. (foto: BRISyariah)
Dream – Fenomena artis atau influencer yang mengunggah keuntungan investasi saham di akun sosial media menjadi sorotan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Wasit pasar modal itu mengingatkan agar kemungkinan para figur publik yang mendapat protes karena terlanjur mengikuti saran mereka.
Imbas dari unggahan selebriti itu mulai menyeret emiten lain. Beberapa emiten menegaskan tak pernah menjalin kerja sama atau meng-endorse tokoh terkenal untuk mempromosikan saham mereka.
Dikutip dari keterbukaan perusahaan, Kamis 7 Januari 2021, PT BRISyariah Tbk menegaskan tak pernah terlihat kerja sama dengan influencer untuk mempromosikan saham perusahaan. Hal itu terlihat dari laporan perusahaan sepanjang tiga bulan terakhir.
“ Dalam tiga bulan terakhir, perseroan tidak memiliki kerja sama dengan media maupun influencer dalam melakukan promosi saham perseroan,” kata Corporate Secretary BRISyariah, Mulyanto Rachmanto.
Mulyanto menegaskan perusahaan tidak memiliki afiliasi apapun dengan kalangan figur publik. “ Perseroan akan tetap mematuhi ketentuan peraturan pasar modal Indonesia mengenai keterbukaan informasi,” kata dia.
Sekadar informasi, emiten berkode BRIS ini sempat disebut di Instagram resmi Ustaz Yusuf Mansur. Melalui akun Instagram @yusufmansurnew, dia mengaku mendapatkan untung tiga kali lipat sejak memiliki saham bank syariah tersebut.
Namun tak hanya BRIS yang disebut oleh pendakwah yang mengelola pesantren para tahfiz tersebut. Ada juga sejumlah emiten yang disebut Yusuf Mansur di akun Instagramnya.
Dream - Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) PT Bank BRIsyariah Tbk sudah menembus target tahun 2020. Sampai hampir pertengahan Desember 2020 ini, penyaluran FLPP BRIsyariah tercatat mencapai 11.647 unit atau 104 persen dari target sebanyak 8.400 unit.
Jumlah ini menjadikan BRIsyariah sebagai bank syariah penyalur FLPP tertinggi.
“ Alhamdulillah sudah kami salurkan sepenuhnya, dan kami mendapat tambahan kuota, sehingga di akhir tahun ini kami menyalurkan sampai 11.647 unit,” kata Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis BRIsyariah, Selasa 15 Desember 2020.
BRIsyariah menargetkan penyaluran FLPP kepada masyarakat berpenghasilan rendah dengan penghasilan keluarga maksimal Rp8 juta. Dikatakan bahwa masih ada demand rumah sederhana dari karyawan swasta yang penghasilan keluarganya maksimal Rp8 juta.
“ Ini menunjukkan FLPP bertahan di tengah pandemi Covid-19,” kata dia.
Di tengah pandemi covid-19 BRIsyariah yakin pembiayaan masih bisa tumbuh positif. Selama pandemi Covid-19 BRIsyariah tetap melakukan ekpansi penyaluran pembiayaan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian pada sektor yang memiliki risiko rendah. Antara lain, pembiayaan pada sektor usaha yang terkait dengan kebutuhan pokok sehari-hari, alat medis, rumah sakit dan lain-lain.
Selain itu BRIsyariah juga fokus pada penyaluran pembiayaan yang terkait dengan program pemerintah seperti KUR, FLPP serta pembiayaan yang berbasis salary based atau Fixed Income.
Menyongsong tahun 2021 BRIsyariah berencana menyalurkan sebanyak 20 ribu unit dengan nilai KPR sebesar Rp3,2triliun.
“ Kami akan tetap bermitra dengan PPDPP Kementerian PUPR untuk membantu mewujudkan mimpi keluarga muda memiliki rumah pertama mereka,” kata Fidri.
Dream – PT Bank BRIsyarah Tbk (BRIS) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp4,46 triliun. Penyalurannya bantuan permodalan untuk UMKM ini hampir 100 persen dari target baru yang dipasang perusahaan.
Dikutip dari keterangan tertulis BRIsyariah, Senin 14 Desember 2020, kuota awal KUR syariah BRIsyariah tahun 2020 sebesar Rp3 triliun. Kemudian pada bulan Juli 2020 diberikan penambahan sebesar Rp1,5 triliun sehingga total kuota mencapai Rp4,5 triliun.
Per 27 November 2020 lalu, BRIsyariah telah menyalurkan hingga Rp4,457 triliun kepada 116.756 nasabah.
Penyaluran pembiayaan ini menjadi bentuk dukungan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) kepada UMKM dan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah.
Direktur Bisnis Ritel BRIsyariah, Fidri Arnaldy, mensyukuri bahwa penyaluran target KUR BRIsyariah sudah mendekati 100 persen. Hal ini merupakan bentuk dukungan dan tanggung jawab BRIsyariah untuk UMKM dan program pemulihan ekonomi nasional.
“ Alhamdulillah, penyaluran target KUR kini sudah hampir 100 persen. Kami optimis target terpenuhi di bulan ini,” kata Fidri di Jakarta.
Sebanyak 62 persen penyaluran KUR BRIsyariah diarahkan ke sektor ekonomi produksi dan 37,7 persen ke sektor ekonomi perdagangan. Pada masa pandemi BRIsyariah menyalurkan pembiayaan kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko, seperti pertanian, peternakan, dan alat kesehatan.
“ Penyaluran pembiayaan tersebut tetap dilakukan secara selektif dan disalurkan kepada sektor-sektor yang lebih minim risiko,” ujar Fidri.
Untuk mengakselerasi penyaluran KUR, BRIsyariah memanfaatkan aplikasi Salam Digital yang bisa digunakan nasabah mengajukan pembiayaan tanpa harus datang ke Bank. Salam Digital juga terhubung dengan aplikasi i-Kurma yang telah lebih dulu dikembangkan BRIsyariah. I-Kurma memungkinkan tenaga pemasar memproses aplikasi pembiayaan dari gawai mereka.
“ Kami terus mendorong ekonomi agar terus berputar dan berkontribusi dalam pembangunan nasional. Terutama akibat dampak dari pandemi COVID-19 ini,” kata dia.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream – PT Bank BRIsyariah Tbk berkomitmen terus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah. Setelah mendapat penempatan dana sebesar Rp1 triliun pada bulan September 2020, BRIsyariah telah menyalurkan Rp1,152 trilun.
Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari, menjelaskan, penempatan dana pemerintah sebesar Rp1 triliun, dengan target penyaluran mencapai Rp2 triliun.
Hingga akhir bulan November 2020, BRIsyariah telah menyalurakan dana PEN sebesar Rp1,2 triliun kepada 11.492 nasabah. BRIsyariah menyalurkan dana PEN kepada pelaku UMKM, baik produktif maupun perdagangan.
“ Sekitar 41 persen penerima PEN adalah sektor perdagangan. Misalnya sembako dan alat kesehatan. Sementara sisanya ada di sektor produksi, pertanian, dan jasa,” jelas Ngatari dalam keterangan tertulis, Senin 30 November 2020.
BRIsyariah berkomitmen mengalokasikan dana PEN tersebut kepada pelaku UMKM. Bank ini menyadari bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total tenaga kerja.
“ Strategi kami untuk penyaluran PEN antara lain menggandeng komunitas pelaku usaha mikro yang membutuhkan bantuan modal serta digitalisasi yang akan semakin mempercepat proses pencairan dana melalui beberapa inovasi seperti aplikasi i-Kurma dan Salam Digital,” kata dia.
i-Kurma adalah aplikasi untuk memproses pengajuan pembiayaan. Aplikasi ini memudahkan tenaga pemasar pembiayaan BRIsyariah untuk memeriksa data calon nasabah karena sudah terhubung secara daring dengan Dukcapil dan OJK sehingga proses keputusan menjadi lebih cepat. Adanya transformasi digital seperti aplikasi i-Kurma memberikan pertumbuhan aset, DPK, dan pembiayaan BRIsyariah di atas rata-rata nasional.
Sementara Salam Digital adalah portal pengajuan pembiayaan yang mempermudah akses permohonan nasabah secara cepat dan sesuai prinsip syariah. Salam Digital dapat diakses melalui www.salamdigital.brisyariah.co.id untuk mendapat fasilitas pembiayaan lebih mudah dan cepat.
Dream – PT BRIsyariah Tbk (BRIS) mempermudah nasabahnya dalam bertransaksi dengan menggandeng Flip.id. Lewat kerja sama ini, nasabah BRISyariah kini bisa melakukan transfer uang tanpa dikenakan biaya.
Direktur Divisi Funding and Digital Banking BRIsyariah, Wijayanto, mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah cara dan gaya hidup masyarakat, termasuk cara bertransaksi. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berbelanja di e-commerce dan membayar melalui channel elektronik.
“ Mereka harus semakin dimudahkan,” kata Wijayanto dalam press conference virtual kerja sama BRIsyariah dengan Flip.id, Kamis 26 November 2020.
Diungkapkan Wijayanto saat ini 90 persen transaksi perbankan sudah dilakukan di e-channel. Dengan kerja sama ini, nasabah BRIsyariah yang rutin mentransfer dana diharapkan akan lebih menjalankan bisnisnya onlinenya. Terlebih perusahaan membebaskan biaya transfer.
“ Kami melihat ada customer tertentu yang sehari-hari transfer bisa 10-15 kali sehari, terutama yang punya bisnis seperti toko online. Cost pengiriman uang menjadi lebih efisien (dengan kerja sama ini), kalau tidak bisa dibilang gratis,” kata dia.
Business Development Manager Flip.id, Kemal Ardiansyah, mengatakan nasabah BRIsyariah bisa memanfaatkan transfer uang bebas biaya administrasi hingga total Rp5 juta dalam sehari. Jika akumulasi transfer sudah melebihi Rp5 juta, nasabah akan dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per transaksi.
“ Kami berharap kolaborasi ini semakin mempermudah nasabah BRIsyariah,” kata dia.
Advertisement
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Video Sri Mulyani Menangis di Pundak Suami Saat Pegawai Kemenkeu Nyanyikan `Bahasa Kalbu`
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September