Dream - Rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2015 yang tak sesuai ekspektasi menjatuhkan bursa saham syariah. Padahal, indeks ISSI dan JII memulai sesi dengan cukup perkasa.
Investor asing yang menahan aksi beli juga membuat pemodal lokal was-was. Asing hanya mencetak transaksi nett buy Rp 65 miliar.
Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 5 November 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turun 1,079 poin (0,74%) ke level 144,648.
Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII) juga rontok 5,237 poin (0,86%) ke level 605,229.
Investor yang memulai sesi dengan aksi beli justru berbalik sikap. Menutup perdagangan, investor menjatuhkan 119 emiten syariah ke zona negatif. Hanya 45 emiten ISSI yang masih bisa merasakan aksi beli.
Kondisi lebih mengenakan dialami saham-saham penghuni JII. Sebanyak dua pertiga saham JII, atau 25 emiten ditutup melemah.
Rontoknya bursa saham syariah ditandai dengan transaksi jual beli yang relatif minim. Aksi jual beli saham syariah cuma mampu mencetak angka Rp 2,71 triliun.
Saham-saham unggulan syariah yang terserang aksi jual tertinggi diantara AALI (Rp 925), silo Rp 325, UNTR Rp 300, INTP Rp 25, dan UNVR Rp 250 per saham.
Sebaliknya, lima saham yang menguat tipis diantar SCMA Rp 120, MPPA Rp 110, SMGR Rp 50, PTPP Rp 30, dan PGAS Rp 20 per saham.
Bergugurannya saham sektor perkebunan juga memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam. IHSG turun 35,332 poin (0,77%) ke level 4.577,233.
Advertisement

WhatsApp Bakal Luncurkan Fitur Chat Lintas Aplikasi, Pengguna Eropa dapat Giliran Pertama

Sadari Damkar Lebih Dipercaya Publik untuk Urusan Darurat, Kapolri Mau Sempurnakan Hotline 110

Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`


Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi

Cegah LPG 3 Kg Langka Selama Nataru, Kuota Subsidi Tahun 2025 Ditambah 350 Ribu Ton

