Dua Tantangan Besar Bank dan Asuransi Syariah di Dunia

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 4 Mei 2018 18:15
Dua Tantangan Besar Bank dan Asuransi Syariah di Dunia
Hasil ini ditunjukkan dari survei yang dilakukan oleh CIBAFI.

Dream – Melemahnya harga minyak dunia membuat perbankan dan asuransi syariah global harus menemukan sumber pemasukan baru. Industri ini kini tengah memusatkan perhatian pada profit dan teknologi financial (financial technology/fintech).

Dikutip dari Arab News, Jumat 4 Mei 2018, General Council for Islamic Banks and Financial Institutions (CIBAFI) membuat survei mengenai pola manajerial dua sektor keuangan syariah tersebut dalam menentukan keputusan.

Dari survei yang melibatkan 103 manajer baik bank maupun asuransi syariah, 70 persen responden menyatakan profit dan fintech berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis.

Survei juga menunjukkan 45 persen responden berencana membentuk departemen teknologi atau mendirikan anak perusahaan berdasarkan skema kerja sama dengan perusahaan fintech.

Di sisi lain, survei juga mendapat temuan teknologi menjadi risiko terbesar bagi bank-bank komersial Islam. Untuk itu, bank-bank syariah berusaha meningkatkan inovasi produk dan memanfaatkan teknologi baru yang mematuhi prinsip-prinsip syariah.

Crowdfunding, P2P, dan platform pembayaran menjadi fokus utama dalam jangka menengah,” tulis CIBAFI.

Perbankan syariah juga melirik teknologi yang bisa berinteraksi dengan konsumen. Contohnya, robot yang bisa melayani nasabah ketika melakukan transaksi keuangan.

Sedangkan di sektor asuransi, CIBAFI merilis survei perdana tentang takaful (asuransi syariah). Ada 55 perusahaan dari 24 negara yang menjadi responden CIBAFI.

Dalam survei tersebut, pelaku industri takaful juga mencemaskan perkembangan teknologi. Mereka menyebut pasar dan kurangnya peluang pertumbuhan sebagai risiko utama.

Sementara untuk mendorong bisnis utama, mereka memanfaatkan saluran distribusi dan lini komersial baru.

Responden juga kesulitan menemukan investasi yang sesuai syariah dalam obligasi dan ekuitas. Beberapa responden juga berniat meningkatkan investasi di bidang-bidang seperti real estate untuk mencari hasil yang lebih tinggi.

(Sah)

 

Beri Komentar