Indeks Syariah Menguat Jelang Pengumuman Hasil Pilpres

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 22 Juli 2014 09:25
Indeks Syariah Menguat Jelang Pengumuman Hasil Pilpres
Sayang tren penguatan ini hanya berlangsung sesaat karena seluruh indeks saham bergerak ke zona merah.

Dream - Bursa saham Indonesia bergerak di zona hijau di hari pengumuman hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Namun penguatan ini tak berlangsung lama karena indeks langsung terdorong ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa, 22 Juli 2014, IHSG menguat 14,84 poin (0,29%) ke level 5.141,96. Penguatan IHSG terus berlanjut pada sesi pembukaan dengan menguat 0,51 persen ke level 5.150.

Sayangnya, penguatan ini tak berlangsung lama, IHSG yang terus menguat justru tiba-tiba berbalik ke zona merah. Aksi untung pelaku pasar kemungkinan memanfaatkan penguatan yang sudah berlangsung beberapa hari terakhir.

Di awal sesi ini, pemodal asing masih melakukan aksi beli saham dengan nett buy sekitar Rp 49 miliar. Sementara pemodal lokal, melepas sahamnya dengan mengantongi nilai Rp 52 miliar.

Tren pelemahan di awal perdagangan juga dialami dua acuan indeks saham syariah di BEI. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang dibuka menguat di level 169,01, kini justru dalam laju melemah.

Hingga perdagangan pukul 9.14 WIB, indeks ISSI telah terkoreksi 0,25 poin (0,15%) ke level 168,28. Sebanyak 53 emiten syariah mencetak pelemahan harga saham sementara 48 lainnya masih berada di zona hijau.

Total nilai transaksi perdagangan saham di awal sesi ini mencapai Rp 559,15 miliar dengan 4,65 miliar saham yang berpindahtangan.

Kondisi yang sama dialami indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Dibuka menguat di level 699,27 dan sempat menembus 702,89, indeks ISSI justru terjun bebas ke zona merah.

Melemahnya harga saham dari 14 emiten unggulan syariah telah menyeret indeks JII terpangkas 1,1 poin (0,15%) ke level 696.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo dalam ulasannya memperkirakan sentimen Pilpres akan akan tetap menjaga pergerakan IHSG sepanjang hari ini. Kemarin, IHSG menembus resisten pertama di level psikologis 5100.

" IHSG hari ini diperkirakan masih akan bergerak naik, dengan resisten pertama di level 5.165. Rekor IHSG di 5.251,3 akan menjadi resisten yang kedua. Kisaran gap di 5.100 - 5107 bakal menjadi suport untuk pergerakan IHSG hari ini," katanya.

Pergerakan saham di sektor konstruksi dan properti yang sebagian merupakan aktifitas dari pemodal lokal, diperkirakan masih akan berlangsung atraktif.

" Kita masih perlu nantikan, apakah pemodal asing yang hingga kemarin masih berada dalam posisi wait and see, bakal kembali melakukan aksi beli secara agresif pada saham-saham sektor perbankan, semen, dan infrastruktur," katanya. (Ism)

Beri Komentar