Ilustrasi
Dream - Dari segala sesuatu yang terjadi, pastilah ada hikmah di belakangnya. Termasuk pertumbuhan penduduk yang pernah dibilang terlalu pesat di Indonesia.
Selama ini banyak pandangan negatif dengan besarnya pertumbuhan penduduk ini. Namun, Pemerintah RI patut mensyukuri kondisi ini. Mengapa?
Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang juga merupakan Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta Halim Alamsyah menjelaskan, adanya pertumbuhan penduduk yang besar itu membuat Indonesia akan terlindungi dari pertumbuhan ekonomi yang kecil, bahkan minus.
" Indonesia itu tidak mungkin pertumbuhan ekonominya 1-2 persen. Pertumbuhan penduduk saja 1,6-1,7 persen. Dan setiap 1 persen tumbuh maka dampaknya akan 2 kali ke konsumsi," ujarnya.
" Jadi Indonesia punya bonus demografi hingga 20-23 tahun nanti, pertumbuhan ekonomi sulit untuk minus," tegasnya.
Hal ini berbeda dengan nasib Jepang dan China. Penduduk di negara itu didominasi orang tua, sehingga tidak begitu mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi masyarakat.
Tiongkok saat ini bahkan tidak bisa meraih pertumbuhan ekonomi yang pesat kembali, karena berasal dalam kondisi yang sulit.
" China akan mencapai keseimbangan yang baru, meski tidak akan ada lagi pertumbuhan yang mencapai 9-10 persen lagi," ujar Halim.
China, kata Halim, menggunakan resep yang sama dengan AS. Bedanya, mata uang yuan belum jadi mata uang dunia. " Jadi masih kurang pengaruhnya secara global," pungkas Halim. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN