Dream - Produk investasi syariah di Indonesia sudah bermacam-macam layaknya produk investasi konvensional. Namun, meski digadang-gadangkan memiliki perkembangan yang positif, tetapi sampai saat ini produk investasi ini belum mengalami pertumbuhan yang signifikan. Apa penyebabnya?
Menurut pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim, realitas yang terjadi di sektor keuangan syariah ini disebabkan adanya kekeliruan dalam memperkenalkan produk investasi syariah.
" Kelirunya di Indonesia membawa embel-embel syariah yang terlalu syariah. Misalnya, " Belilah produk syariah ini, kalau tidak Anda dosa!" Iini membuat orang pening, keburu takut," ungkapnya di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2015.
Konsultan bisnis dari Karim Consulting ini menyebutkan, beberapa tipe perilaku konsumen yang perlu diperhatikan para pemilik produk investasi dalam memasarkan produknya.
Pertama, tipe yang tidak memedulikan kesyariahan suatu produk, tetapi lebih mengutamakan keuntungan yang besar. " Yang dia peduli adalah murah serta kinerja produknya seperti apa," ujarnya.
Tipe kedua, merupakan konsumen yang stabil. Adiwarman menjelaskan konsumen tipe ini tidak begitu ingin terlalu untung, asalkan dia juga tidak mendapatkan kerugian yang besar ketika produknya tengah jatuh.
" Dia tidak mau terlalu kaya, tetapi juga tidak mau terlalu miskin," jelasnya.
Ketiga, konsumen dengan tipe yang mementingkan nilai. " Mereka tidak ingin dapat untung besar, tetapi setelah itu pemiliknya dipanggil OJK (bermasalah)," papar Adiwarman.
Tipe terakhir, lanjutnya, adalah konsumen yang sangat mengutamakan label syariah. " Dia tidak akan tanya kinerja, begitu melihat syariah, yang jual jidadnya hitam, langsung dibeli," katanya.
Untuk menjual produk syariah ini, Adiwarman menyatakan perlunya memerhatikan keempat tipe konsumen ini. Hal tersebut agar produk syariah bisa diterima di berbagai kalangan.
" Yang penting jangan terlalu syariah. Hanya yang dilarang-larang itu saja yang dijauhkan. Misalnya untuk saham, perusahaannya tidak riba dan bukan merupakan produsen barang haram seperti bir dan rokok," tegasnya. (Ism)
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas