Ilustrasi
Dream - Sebuah survei terbaru menunjukan lebih dari 80 persen pekerja di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yakin Ramadan merupakan bulan yang bisa mengangkat moral kerja.
Mengutip laporan Saudigazette, Kamis, 3 Juli 2014, survey dari Bayt.com berjudul Ramadan in The MENA Workplace menemukan 44,5 persen peserta survei mengaku tingkat efisiensinya tak terpengaruh dengan Puasa.
Sebaliknya, 55 persen dari peserta survei justru mengaku keputusan dan pertemuan penting tak tertunda hingga Ramadan berakhir.
Sebanyak 9 dari 10 pekerja profesional mengaku memiliki jam kerja yang berbeda selama bulan puasa. Dengan kebijakan ini, para pekerja justru menganggap jam kerja yang lebih panjang selama bulan suci ini akan berpengaruh positif bagi kinerjanya.
Sentimen ini diyakini bakal ikut berpengaruh pada kinerja perusahaan yang akan lebih baik. Sebanyak 42,1 persen peserta survei meyakini hal tersebut.
Namun harus diakui, aktivitas bisnis selama Ramadan memang mengalami perlambatan. Para pekerja profesional menyatakan kondisi ini tak terlepas dari mitra kerjanya yang mengambil liburan selama Ramadan.
Pemicu lainnya kemungkinan berasal dari jam bangun masyarakat yang lebih siang dari biasanya.
Para pekerja yakin, motivasi para pegawai selama Ramadan akan semakin meningkat jika perusahaan menawarkan bonus bagi karyawannya.
Ramadan juga dilaporkan sebagai bulan dimana aktivitas sosial semakin meningkat. Sebanyak 87,8 persen pegawai mengakui perusahaan menjadi lebih murah hati selama bulan ini.
Dalam hubungan sosial, Ramadan juga menjadi ajang dimana aktivitas sosialisasi diantaa teman semakin meningkat. Sayangnya, lebih dari separuh peserat survei mengaku pegawai menjadi murah marah selama bulan ini.
Untuk urusan belanja, sebanyak 8 dari 10 responden mengaku adanya peningkatkan konsumsi bahan makanan dan jasa. Bagi para pencari kerja, Ramadan justru menjadi waktu yang kurang tepat untuk mencari pekerjaan baru.
Sebanyak 44,6 persen responden mengaku sulit mencari pekerjaan baru selama Ramadan dibandingkan bulan-bulan lainnya. Meski masih ada 31,9 persen peserta yang yakin bisa mendapatkannya lebih mudah.
" Inilah waktu paling menantang khususnya bagi para profesional yang ingin menyeimbangkan tekanan kerja dan ibadah Ramadan," ujar Suhail Masri, VP of Sales dari Bayt.com. (Ism)
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget