Dream - Ketika berbicara tentang inovasi, semua tahu bahwa itu tidak selalu berarti 'reinventing the wheel'. Inovasi bisa dalam bentuk perubahan kecil dan terus menerus yang memenuhi keranjang solusi.
Oleh karena itu, kata 'inovasi' berarti dorongan terus-menerus untuk menembus batas-batas di wilayah yang berbeda, dalam rangka untuk kemajuan dan memajukan bisnis. Inovasi dimungkinkan dengan mempelajari pasar, menemukan celah, mengambil risiko yang terukur dan membuat investasi yang bijaksana.
Seperti dikutip dari Gulf News, Rabu, 20 Mei 2015, dalam konteks perbankan, pada dasarnya berarti memberikan produk yang melayani kebutuhan pelanggan sesuai dengan nilai dan tingkat kepuasan yang membuat bank menonjol dari kompetitor. Perbankan adalah industri jasa, sehingga kreativitas dapat membuat perbedaan besar.
Meskipun perbankan syariah menjadi sektor yang berkembang pesat, laju inovasinya lambat. Perbankan syariah masih kalah dari segi nilai - harga yang kompetitif; produk-produk inovatif; dan layanan pelanggan berkualitas tinggi - jika dibandingkan dengan bank konvensional. Kabar baiknya adalah bank syariah mulai banyak melakukan nilai-nilai tersebut, dan berhasil.
Selama beberapa dekade terakhir, produk-produk syariah seperti Mudharabah, Istisna, Murabahah, Sukuk dan Tawreeq telah sukses dikembangkan. Di beberapa pasar, bank syariah bahkan telah menggunakan alat-alat seperti profit rate swap, profit rate dan foreign exchange hedging. Meskipun alat-alat tersebut masih terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai sesuai tidaknya dengan prinsip syariah.
Namun, di balik kesuksesan tersebut, inovasi keuangan syariah menghadapi tantangan dari dalam.
Kekurangan paling utama yang sering dihadapi adalah kurangnya peraturan syariah yang diakui secara global. Kurangnya interpretasi terpadu tentang peraturan syariah -perbedaan penafsiran di berbagai negara dan kadang-kadang di antara bank yang berbeda di negara yang sama- menciptakan ketidakpastian dan dampak negatif.
Hal ini akan menghambat inovasi. Hal itu juga menghambat bisnis antar negara, sehingga produk keuangan Islam menjadi kurang likuid dan susah diakses oleh nasabah yang lebih luas.
Standardisasi sangat penting untuk menciptakan transparansi dan kejelasan yang akan menghapus keraguan dari pikiran muslim dan non-muslim tentang integritas produk dan jasa keuangan syariah.
Jika bisa diatasi, maka akan mendorong inovasi yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pertumbuhan perbankan syariah. Memacu inovasi dan mengatasi tantangan keberlanjutan dalam perbankan syariah tergantung pada situasi ekonomi dan keuangan negara dan suatu wilayah.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik