PT Pegadaian (Persero) Turut Bertransformasi Bisnis Di Sisi Digital. (Foto: Instagram @pegadaian_id))
Dream – PT Pegadaian (Persero) tak mau ketinggalan dalam melakukan transformasi di sisi digital. Perusahaan pelat merah ini melakukan transformasi digital selama dua tahun terakhir.
Pegadaian menganggarkan Rp500 miliar setiap tahun untuk investasi pengembangan sektor IT. Jumlah ini berasal dari 2-3 persen dari pendapatan perseroan.
“ Ini akan mendukung untuk sustainable ke depannya dan masa depan Pegadaian bisa dipertahankan,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono , dalam webinar “ Indonesia Digital Conference 2020” oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Rabu 16 Desember 2020.
Direktur IT dan Digital Pegadaian, Teguh Wahyono di IDC-AMSI.
Teguh mengatakan transformasi digital bukan pilihan bagi Pegadaian, melainkan keharusan. Jika tidak melakukan hal ini, tak tertutup kemungkinan perseroan akan mati perlahan-lahan.
Hasilnya, BUMN finansial itu membukukan pertumbuhan sebesar 8,84 persen secara tahunan, bahkan double digit saat akhir tahun.
“ Pada masa pandemi, aset kita tumbuh 8,8 persen. Akhir tahun bisa double digit,” kata dia.
Sebelum ada transformasi digital, Pegadaian punya 8 juta nasabah. Setelah ada transformasi di sisi digital, jumlah nasabahnya meningkat 7 juta menjadi 15 juta orang.
Dikatakan bahwa 78 persen nasabahnya berasal dari kalangan milenial. Peningkatan ini disebabkan oleh kerja sama yang dilakukan oleh Pegadaian dengan beberapa mitra, termasuk e-commerce.
“ Inovasi dan kolaborasi kunci utama dari digital ekosistem. Makanya, kami tak membuat sendiri, tetapi berkolaborasi dengan apa yang sudah ada di pasar,” kata dia.
Bagaimana dengan nasabah existing? Pegadaian memberikan teknologi digital yang sederhana dan mudah digunakan oleh nasabah. “ (Tujuannya) nasabah tetap loyal terhadap Pegadaian,” kata Teguh.
Dream – PT Pegadaian (Persero) terus berperan aktif mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Salah satu caranya adalah mengembangkan sektor UMKM Indonesia yang bergerak di bisnis digital.
Perusahaan pelat merah ini menyalurkan pembiayaan usaha produktif melalui platform peer to peer (P2P) lending Akseleran sebesar Rp300 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R Swasono Amoeng Widodo, mengaku sangat mengapresiasi kolaborasi ini. Menurut Swasono, Akseleran merupakan salah satu platform P2P Lending yang sudah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan yang menyalurkan pinjaman usaha produktif kepada sebanyak-banyaknya para pelaku usaha (UMKM) di seluruh Indonesia.
“ Apalagi, akseleran banyak dikelola oleh para wirausaha muda yang memiliki visi untuk memajukan dunia usaha di Indonesia menjadi maju lebih cepat melalui marketplace lending platform,” kata dia di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis Pegadaian, Selasa 8 Desember 2020.
Untuk itulah, upaya Pegadaian untuk merangkul para milenial merupakan langkah strategis agar BUMN ini tetap berjiwa muda.
Pegadaian, kata dia, selalu membuka diri untuk berkolaborasi dengan perusahaan startup yang sejalan. Ini dilakukan agar bisa memberikan kemudahan kepada UMKM untuk memperoleh pembiayaan modal kerja.
Di antaranya dengan memanfaatkan platform P2P Lending Akseleran yang terus berani akselerasi mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air.
“ Kami melihat ke depan para milenial akan menjadi penentu dalam memutar roda perekonomian dengan ide, maupun gagasan yang luar biasa,” kata dia.
Perusahaan ini juga ingin merangkul perusahaan lainnya seperti Akseleran, agar bisa dikenal dan membantu masyarakat lebih luas lagi.
Sekadar informasi, Pegadaian saat ini memiliki produk baru yaitu Pinjaman Modal Kerja, yang merupakan produk pembiayaan untuk usaha produktif atau modal kerja dengan barang jaminan berupa invoice. Produk tersebut bekerja sama dengan fintech P2P Lending yang mana pada prakteknya, pinjaman disalurkan melalui platform P2P Lending tersebut, seperti Akseleran.
Hal ini sebagai bagian dari akselerasi digital serta inklusi keuangan Pegadaian untuk menjangkau segmen korporasi hingga UMKM.
Sementara itu, Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran, Christopher Gultom, mengaku gembira dengan adanya kerja sama antar perusahaan dimana kolaborasi perusahaan fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending melalui Akseleran dan bisnis gadai dari Pegadaian akan memompa laju inklusi keuangan semakin maju lebih cepat.
Christopher menjelaskan, perjanjian kerja sama dengan Pegadaian sudah berlangsung sejak 2 November 2020 dan jika tidak ada aral melintang realisasi penyaluran pinjaman dari Pegadaian akan dimulai pada Desember ini.
“ Akseleran akan menyalurkan pinjaman usaha produktif dari Pegadaian kepada para pelaku usaha (borrower) yang beragunan invoice financing yang ada di Akseleran,” kata dia.
Hingga akhir November ini, dia menjelaskan, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha produktif secara kumulatif sebesar Rp1,7 triliun lebih kepada sekitar 2.500 pinjaman dan juga didukung oleh lebih dari 150 ribu pemberi pinjaman (lender) yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, pada November 2020 Akseleran kembali mencatat rekor tertingginya dalam menyalurkan pinjaman usaha produktif sejak 3 tahun terakhir yakni sebesar Rp120 miliar, atau melanjutkan rekor di Oktober 2020 yang mencapai sebesar Rp115 miliar.
“ Selama periode Januari hingga November 2020, penyaluran pinjaman usaha Akseleran berhasil tumbuh hingga 32 persen dibandingkan periode yang sama di 2019. Penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang cepat tentu sejalan dengan prinsip kami untuk selalu menjaga kualitas kredit dimana dapat terlihat dari total NPL Akseleran saat ini yang berada di angka 0,2 persen dari total pinjaman usaha yang sudah disalurkan,” kata Christopher.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur