Ikhlas Jadi Cleaning Service, Hijaber Itu Bungkam Pencibir

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 26 Juli 2016 12:14
Ikhlas Jadi Cleaning Service, Hijaber Itu Bungkam Pencibir
Keikhlasan sarjana ini berujung manis. Rekan yang mencibir terheran-heran. Dia bisa menjadi....

Dream - Sering kali terdengar keluhan lulusan perguruan tinggi yang sulit mendapatkan pekerjaan. Bahkan, ada juga mereka yang menunggu waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.

Tapi, seorang lulusan Univeritas Teknologi Mara (UiTM) Seri Iskandar, Ain Farhana, memutuskan untuk tak pilih-pilih pekerjaan. Dia memutuskan untuk menjadi petugas kebersihan di Rangkaian Pengangkutan Integrasi Deras Sdn Bhd (RapidKL) bersama ibunya. Wanita ini mendapatkan gaji sebesar 900 ringgit per bulan atau Rp2,9 juta.

" Saya mendapat banyak komentar negatif dari teman saya karena saya diberi tahu bahwa saya tidak seharusnya bekerja di sini," kata Ain dilansir dari akun Facebook Humans of Kuala Lumpur, Selasa 26 Juli 2016.

Dia mengatakan lulusan diploma jurusan Sains ini mendapatkan penawaran pekerjaan menjadi asisten teknis untuk akustik setelah Ain bekerja sebagai cleaning service selama sebulan. Dia memberi tahu bosnya ingin resign, tapi bosnya menahannya.

Diangkat Kerja Karena Feng Shui...

 

1 dari 2 halaman

Dilamar Karena Feng Shui

Dilamar Karena Feng Shui © Dream

" Dia bilang tanggal lahir saya cocok dengan feng shui perusahaan serta pernah menawarkan saya sebuah mobil dan gaji yang saya ingikan," kata dia.

Ain pun akhirnya memilih melanjutkan pekerjaannya itu. Alasannya, tak ada rekan yang bisa mengajari Ain tentang pekerjaan yang ditawarkan kepadanya itu. " Anda tidak akan ikhlas jika tak senang mengerjakan pekerjaan itu," kata dia.

Ain menambahkan, para bosnya terkejut ketika dia bekerja menjadi petugas cleaning service bersama sang ibu, seperti menyapu, membuang sampah, dan membersihkan toilet.

 



2 dari 2 halaman

Ibu Saja Bisa, Mengapa Saya Tidak?

Ibu Saja Bisa, Mengapa Saya Tidak? © Dream

" Tapi, Anda lihat? Jika Ibu bisa melakukan pekerjaan ini sehari-hari, mengapa saya tidak? Setidaknya saya merasakan apa yang dirasakan Ibu selama berhari-hari untuk mengantarkan saya ke universitas," kata dia.

Ain melanjutkan, suatu hari ibunya mengatakan bahwa bosnya ingin bekerja di sana. Sebuah wawancara pekerjaan pun dilakukan. Sungguh beruntung, gadis ini mendapat posisi asisten teknis di RapidKL.

" Saya bekerja di bagian administrasi yang mengendalikan perbaikan kereta dan belajar tentang GPS dan satelit," kata dia.

Ain menambahkan semua temannya tak percaya dirinya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Teman-temannya pun tak berhenti bertanya-tanya.

" Selain dari rahmat Tuhan, (capaian) ini bergantung pada usaha dan niat belajar. Anda harus keluar dari zona nyaman dan terus mencari. Anda juga perlu menyesuaikan diri dengan situasi, lingkungan sekitar, dan orang-orang baru," kata dia.

Beri Komentar