Dream - Di saat pengembang di Uni Emirat Arab fokus pada penyediaan perumahan 'terjangkau' untuk warga, bank-bank penyedia Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berlomba memberikan produk pembiayaan bagi warga dengan pendapatan minimal 10,000 dirham atau sekitar Rp 35 juta per bulan.
Seperti dikutip dari Emirates 247, Kamis 30 April 2015, Abu Dhabi Finance (ADF) sedang bernegosiasi dengan beberapa pengembang besar UEA untuk menawarkan KPR di proyek perumahan 'terjangkau'.
" Permintaan untuk perumahan yang terjangkau dari keluarga berpenghasilan menengah, khususnya di Abu Dhabi, sangat besar," kata CEO ADF, Chris Taylor.
" Tinggal di ibukota memang sangat menarik, tetapi biaya perumahan, khususnya sewa, tinggi dan stok rumah terjangkau relatif rendah," kata Taylor.
Saat ini ada celah cukup dalam terkait pembiayaan untuk perumahan terjangkau.
" Namun, hal ini dapat berubah. Ada banyak perumahan baru di tahun-tahun mendatang yang merupakan pasar potensial bagi bank," katanya.
Bank-bank akan menyediakan KPR bagi warga yang memiliki penghasilan minimal 10,000 per bulan.
Saat ini, suku bunga terendah yang ditawarkan 2,99 persen, namun hanya untuk satu tahun.
Beberapa bank menawarkan pilihan suku bunga tetap untuk jangka waktu tiga tahun yang dimulai 3,49 persen untuk satu tahun dan meningkat menjadi 3,99 persen dan 4,29 persen untuk tahun kedua dan ketiga.
Hingga kini hanya 750 rumah baru yang terjual pada kuartal pertama tahun 2015 dengan 5.800 unit kemungkinan akan selesai tahun ini.
Sementara itu, biaya sewa meningkat rata-rata empat persen dalam tiga bulan pertama tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkat lebih lanjut tahun ini karena penurunan pasokan perumahan baru di ibukota. Hal ini disampaikan MPM Properties, penasihat real estate anak perusahaan Abu Dhabi Islamic Bank dalam laporannya.
Di Dubai, sejumlah pengembang telah meluncurkan proyek perumahan terjangkau, dengan harga untuk satu unit mulai dari 280,000 hingga 350,000 dirham.
Advertisement
Mengenal Sindrom Kepala Datar Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ngeri, Indonesia Kehilangan Rp133 Triliun Setiap Tahun Akibat Judi Online

Longrunrangers, Serunya Ikut Komunitas Lari Sambil Charity

Prabowo Pakai AI untuk Swasembada Beras dan Jagung

Tiket Pesawat Kelas Ekonomi Bakal Turun Saat Libur Nataru, Ini Penjelasan Kemenhub


Karyawan Ini Tolak Kembalikan Uang Salah Transfer Rp1,4 Miliar
        
    BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan Sudah Tiba, Risiko Bencana di Depan Mata

Detik-detik Bobby Kertanegara Diserang Kucing Gendut, Suasana Jadi Tegang
Gen Z Jadi Doktor Termuda di UGM! Rizky Aflaha Lulus S3 di Usia 25

Mengenal Sindrom Kepala Datar Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ngeri, Indonesia Kehilangan Rp133 Triliun Setiap Tahun Akibat Judi Online
