Indeks Syariah Catat Koreksi Terdalam Baru di 2018

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 26 April 2018 16:45
Indeks Syariah Catat Koreksi Terdalam Baru di 2018
IHSG terjun dari level 6000

Dream - Bursa saham Indonesia sedang dilanda tekanan besar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk pertama kalinya dalam tahun ini jatuh dari level 6.000. Masih tingginya aksi jual saham pemodal asing hingga di atas Rp1 triliun membuat pelaku pasar tiarap. 

Tekanan jual dialami dua indeks saham syariah yang mencetak koreksi terdalam di tahun 2018. Koreksi Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) terjun sampai 2 persen. 

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 26 April 2018, indeks ISSI anjlok 4,225 poin (2,31%) ke level 178,748. ISSI sebetulnya bergerak menguat di awal perdagangan saat menyentuh level 183,559 namun tekanan jual membuat indeks syariah terjun bebas.

ISSI sempat terangkat ke 183,693, namun tidak berlangsung lama.

Indeks bluechip syariah, JII, mengalami tekanan yang jauh lebih parah. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini terpangkas sampai 20,426 poin (2,9%) ke level 683,640.

Transaksi perdagangan saham syariah meningkat tajam namun porsi jual lebih besar. Hingga sesi paska penutupan perdagagan, sebanyak 57,23 miliar lembar saham yang diperdagangkan sebesar Rp4,83 triliun.

Dana asing masih keluar dari pasar modal syariah Indonesia namun dengan porsi yang mengecil. Nett sell asing mencapai Rp167 miliar.

Semua indeks sektoral kebakaran. Dana investor banyak keluar di sektor pertambangan, keuangan, dan barang konsumsi. Masing-masing indeks inii merosot 3,46 persen, 3,19 persen, dan 3,08 persen.

Hanya ada dua emiten unggulan syariah yang menarik hati investor, yaitu LPPF yang harga sahamnya naik Rp325 dan MYRX Rp1 per saham.

Lagi-lagi saham UNTR dan UNVR menjadi biang kerok ambrolnya indeks syariah. Saham UNTR terjun bebas sebesar Rp1.825, UNVR Rp1.000, AKRA Rp400, SMGR Rp400, dan PTPP Rp220.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah menguat 37 poin (0,27%) ke level Rp13.884 per dolar AS. Kurs rupiah sempat terseret ke level terendah Rp13.940 per dolar AS, tapi tidak bertahan lama.

(Sah)

Beri Komentar