Ada Kabar Baik dari IMF, Indeks Syariah Naik Tipis

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 8 Februari 2018 16:58
Ada Kabar Baik dari IMF, Indeks Syariah Naik Tipis
Ada satu sektor yang menjadi mesin utama perdagangan.

Dream - Indeks acuan saham syariah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan Kamis, 8 Februari 2018. Aksi beli jelang penutupan mendorong dua indeks syariah menghijau setelah sebelumnya mendapat sentimen positif dari laporan Dana Moneter Internasional (IMF) soal pertumbuhan ekonomi Idonesia 2018.

Laju Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) yang sempat naik turun tak lepas dari aksi jual pemodal asing yang kembali meningkat. Beruntung sentimen gerak positif bursa regional membuat pemodal berani melantai di bursa. 

Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks ISSI naik tipis 0,158 poin (0,08%) ke level 194,090. Indeks ISSI dibuka menguat di level 194,126 dan sempat menyentuh level tertinggi di kisaran 194,256. Namun ISSI berulang kali terpeleset ke zona merah dengan posisi terendah di 193,392.

Pemodal yang kembali mengoleksi saham juga mendorong indeks bluechip syariah, JII, menanjak pelan 0,629 poin (0,08%) ke level 775,098.

Transaksi perdagangan saham syariah kali ini mengalami penurunan baik dari segi nilai tapi bertambah tinggi untuk volumenya. Dengan 88,11 juta saham yang berpindah tangan, nilai transaksi perdagangan mencapai Rp4,26 triliun. 

Asing yang kemarin sempat menggelar aksi beli, kini kembali berbalik arah. Pemodal asing mencetak nett sell hingga Rp272 miliar sampai sesi paska penutupan perdagangan BEI. 

Saham-saham di sektor properti, pertanian, dan infrastruktur mencatat kenaikan tertinggi masing-masing 1,01 persen, 0,67 persen, dan 0,61 persen.

Sementara indeks sektor industri aneka terkoreksi 0,72 persen, barang konsumsi 0,49 persen, manufaktur 0,40 persen, dan pertambangan 0,09 persen.

Emiten-emiten keping biru syariah pencetak top gainer adalah UNTR yang harga sahamnya naik Rp250, AKRA Rp175, LPPF Rp175, ICBP Rp125, dan WIKA Rp100.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya terkoreksi sebesar Rp300, INCO Rp80, ASII Rp75, INDF Rp75, dan EXCL Rp50.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 64 poin (0,47%) ke level Rp13.607 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar