Berapa Potensi Pasar Fashion Muslim?
Dream – Modest fashion Muslim tak lagi dipandang sebelah mata. Industri ini berkembang dari bisnis sampingan menjadi salah satu lini bisnis utama industri fesyen.
Tak hanya perusahaan atau desainer muslim, kini tren hijab mulai dilirik brand ternama dunia. Merek fesyen Dolce and Gabbana dan H&M belum lama ini merilis lini bisnis fesyen Muslim dan menggunakan model berhijab.
Ya, pasar fesyen Muslim ini memiliki nilai ekonomi yang cukup besar sekaligus menggiurkan. Data State of Global Islamic Economy 2017/2018, Senin 6 Agustus 2018 mencatat pengeluaran masyarakat Muslim untuk membeli baju dan alas kaki pada 2016 mencapai US$254 miliar (Rp3.678,99 triliun). Angka ini mencapai 11 persen dari pengeluaran global.
Pada 2022 mendatang, diprediksi pengeluaran untuk modest fashion dunia bisa meningkat 7 persen menjadi US$373 miliar (Rp5.402,62 triliun).
Dengan potensi pasar yang sedemikian besar, pemerintah negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan inkubator mendorong brand modest fashion dan pemasok untuk mendiversifikasi produk dan mengadaptasi permintaan konsumen.
Pasar fesyen Muslim tak bisa dipandang sebelah mata. Di tingkat global, dia menduduki peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dan Tiongkok. Nilai pasar fesyen Amerika Serikat mencapai US$412 miliar (Rp5.967,61 triliun) dan Tiongkok US$367 miliar (Rp5.315,72 triliun).
Dari besarnya pasar fesyen Muslim, rupanya Indonesia turut mengambil bagian.
© Dream
Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar kelima untuk fesyen Muslim. Angkanya mencapai US$13,5 miliar (Rp195,53 triliun) pada 2016. Posisinya jauh di bawah Turki yang sebesar US$27,4 miliar (Rp396,86 triliun), Uni Emirat Arab US$20,8 miliar (Rp301,27 triliun), Nigeria US$17,6 miliar (Rp254,92 triliun), dan Arab Saudi US$16 miliar (Rp231,74 triliun).
Sayangnya, sebagai negara yang populasi Muslimnya terbesar di dunia, Indonesia belum mampu menjadi pemain utama dalam mengembangkan busana Muslim.
Negara terbaik yang mengembangkan modest fashion Muslim adalah Uni Emirat Arab, disusul oleh Turki, Italia, Singapura, dan Perancis.
Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia juga masuk peringkat keenam dan ketujuh negara terbaik pengembang fashion Muslim. Peringkat 8 ada India, 9 Srilanka, dan 10 Maroko.
© Dream
Ada yang unik dari daftar pengembang modest fashion Moslem. Dua negara yang sama-sama minoritas muslim justru masuk ke dalam daftar. Negara ini rupanya menyadari betul besarnya potensi pasar pakaian Muslim.
Italia menduduki peringkat keempat karena menyadari peluang pasar modest fashion. Begitu pula Singapura yang juga menggencarkan ekspor fesyen Muslim ke negara OKI.
(Sah)
Advertisement

WhatsApp Bakal Luncurkan Fitur Chat Lintas Aplikasi, Pengguna Eropa dapat Giliran Pertama

Sadari Damkar Lebih Dipercaya Publik untuk Urusan Darurat, Kapolri Mau Sempurnakan Hotline 110

Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`


Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir

Geger Pengakuan Suami Wardatina Sudah Menikah Siri dengan Inara Rusli

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Insanul Fahmi Akui Nikah dengan Inara Rusli, Pihak Kajian Teman Searah Klarifikasi

Cegah LPG 3 Kg Langka Selama Nataru, Kuota Subsidi Tahun 2025 Ditambah 350 Ribu Ton

