Pangeran Fahad Bin Faisal Al Saud. (Foto: Homeofsaud.com)
Dream – Pangeran suatu kerajaan seharusnya bisa menghabiskan kehidupannya dalam kemewahan. Dia tidak perlu bersusah payah bekerja untuk bisa bersenang-senang.
Tapi, kehidupan itu tidak dipilih oleh pangeran ini. Dia lebih memilih untuk berkecimpung di dunia teknologi dan sebagai seorang tech entrepreneur. Siapa dia?
Dilansir dari Business Insider, Kamis 2 Maret 2017, nama sang pangeran itu yakni Pangeran Fahad bin Faisal Al Saud. Dia adalah cucu dari saudara lelaki Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz.

Pangeran mengambil dua studi di Universitas Stanford. Pertama Ilmu Manajemen dan Studi Timur Tengah. dan TeknikMesin. Selepas lulus dan bergelar sarjana Teknik Mesin, Pangeran Fahad direkrut oleh Facebook Arab pada tahun 2009.

Dia membantu mengembangkan Facebook berbahasa Arab pada tahun 2009. “ Facebook adalah alasan saya tidak mengambil gelar magister sekarang. Facebook adalah gelar magister dan doktoral saya,” kata dia kepada Business Insider.
© Dream
Dream - Fahad melihat jejaring sosial seperti Facebook membawa perubahan di dunia Arab. Dia juga melihat media sosial buatan Mark Zuckerberg ini bisa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi.
Pangeran juga melihat media sosial juga bisa membantu menciptakan pekerjaan baru di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
“ Media sosial tidak berbeda dengan telepon atau televisi, tapi itu membuat orang menjadi lebih transparans dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka katakan,” kata dia.
© Dream
Dream - Setelah keluar dari Facebook pada 2011, Pangeran Fahad juga membantu inovasi beberapa startup, seperti Na3M Games dan Appiphany. Na3M alias New Arabic Media, misalnya, merupakan platform permainan “ Twist” berbahasa Arab.
Sementara Apphiphany ini merupakan startup yang membuat aplikasi Instafeed. Dia juga menanamkan modalnya di aplikasi permainan, Popover Games.
Fahad membantu pengembangan sebuah program terjemahan komunikasi otomatis yang mengizinkan pemain, untuk berkomunikasi dengan bahasa yang beragam selama permainan.
“ Idenya adalah membantu komunikasi dan meruntuhkan tembok bahasa dengan mengizinkan orang-orang untuk bermain dengan pemain di seluruh dunia,” kata dia. (Ism)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang