Pasutri Lansia Menyumbang Senilai Rp400 Juta Untuk Dua Rumah Sakit. (Foto: World Of Buzz)
Dream – Saat pandemi corona, pemerintah meminta masyarakatnya untuk saling membantu. Dengan cara ini, pemerintah optimistis virus corona bisa dikalahkan.
Bantuan ini bisa berupa uang tunai, barang, atau tenaga....seperti yang ditunjukkan oleh pasangan suami istri asal Thailand ini.
Dikutip dari World of Buzz yang melansir Daily News, Kamis 16 April 2020, sepasang suami istri, Yenjai Wongpaiboonsri (80) dan Prachuap Wongpaiboonsri (83), mendonasikan sekitar 1,15 juta baht (Rp400 juta) untuk dua rumah sakit di Thailand. Dikatakan bahwa uang itu berasal dari tabungan hidup mereka berdua. Pasangan suami istri ini menabung dari hasil bisnis restoran bakmi di Chonburi, Thailand.
Sumbangan ini dibagi rata ke dua rumah sakit lokal, yaitu Queen Savang Vandhana Memorial Hospital dan Lamchabang Hospital.
Pasutri tersebut mengaku mereka sudah tua dan tidak mampu lagi untuk berpergian ataupun travelling. Jadi, lebih baik uang tersebut didonasikan kepada pihak yang lebih membutuhkan.
Mereka mendengar bahwa kedua rumah sakit tersebut membutuhkan ventilator dan test kits untuk pasien covid-19 di sana. Cara ini merupakan rasa terima kasih kedua pasangan tersebut pada komunitas dilingkungannya.
Yenjai bercerita, suatu hari suaminya terjatuh dan mengalami patah tulang di kedua kakinya. Kemudian dokter dan perawat di RS memberikan perawatan terbaik bagi sang suami. Bahkan, ada yang membantunya membayar tagihan rumah sakit. Wanita ini mensyukuri kebaikan itu hingga saat ini.
Suami istri ini telah menjalankan bisnis restoran bakmi selama lebih dari 50 tahun dan penduduk lokal sangat menyukai masakan mereka serta bakmi mereka cukup terkenal. Ketika ditanya rahasia masakannya, keduanya hanya menjawab kunci kenikmatan masakannya ada pada bahan-bahan segar dan ketika membuatnya menggunakan hati yang murni serta ikhlas.
Dream – Melihat kondisi ekonomi yang tidak stabil di tengah pandemi corona menuntut setiap orang untuk memutar otak memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi saat perusahaan menerapkan kebijakan cuti tanpa digaji.
Prinsip itulah yang dipegang seorang pria asal Thailand bernama Folkky Chutiphong dan keluarganya.
Dikutip dari World of Buzz, Kamis 9 April 2020, awalnya ia bekerja sebagai seorang teknisi pesawat terbang dengan gaji lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga. Penghasilannya mencapai 100 ribu baht atau Rp49,34 juta per bulan.
Akibat krisis ekonomi yang terjadi saat ini, perusahaan mengirimkan memo kepada Chutiphong yang menyatakan dia dirumahkan untuk sementara waktu. Chutiphong menyebutkan, ketika penghasilannya berhenti, pengeluarannya terus menumpuk dan membuatnya stres yang luar biasa.
Stres yang dialaminya kemudian hilang seketika saat ia melihat wajah putranya. " Aku tidak bisa stres seperti ini. Aku perlu mencari sesuatu yang menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga," kata dia dalam hati.
Chutiphong kemudian berdiskusi dengan seorang teman dan memiliki ide untuk membuat perusahaan jasa pembersih AC. Bisnis ini dipilih karena Thailand biasanya sangat panas ketika bulan musim panas tiba. Di saat bersamaan banyak warga Thailand memilih tinggal di dalam rumah sehingga bisnis ini diyakini bakal bersinar.
Bersama temannya, Chuthipong kemudian mendirikan bisnis membersihkan AC bersama. Selama lebih dari seminggu, mereka telah membersihkan lebih dari enam AC per hari.
Mereka mengenakan biaya pembersihan AC 350 baht sekitar Rp150 ribu-170 ribu masing-masing untuk membersihkan lebih dari tiga unit AC.
Berdasarkan harga yang diberikan, keduanya dapat menghasilkan sekitar 2.100 baht (Rp1,04 juta). Selama enam hari beroperasi dalam sepekan, mereka masing -masing dapat menghasilkan 50.400 baht (Rp24,87 juta) per bulan.
Meskipun tidak sebanyak yang ia dapatkan dari pekerjaan sebelumnya, Chutiphong mengatakan ia akan terus bekerja untuk keluarga dalam masa-masa sulit ini.
Dream – Virus corona telah berimbas kepada banyak hal di kehidupan manusia. Tak hanya kesehatan, virus ini juga menyerang sektor ekonomi.
Tak sedikit usaha yang gulung tikar akibat pandemi Covid-19. Begitu pula dengan para pekerja informal terpaksa menganggur karena corona.
Seperti yang dialami oleh pria paruh baya asal Singapura, Ah Guai.
Dikutip dari Diadona, Rabu 1 April 2020, dia kehilangan satu-satunya pekerjaan yang dimiliki. Hal ini diperparah dengan kondisi fisik Ah Guai yang sudah terlalu tua serta keterbatasan skill sehingga hanya bisa mengerjakan pekerjaan fisik.
Ah Guai pun sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain. Kondisi ini diketahui dari pemilik Jun Yuan House of Fish. Toko ini adalah toko ikan langganan Ah Guai.
Waulaupun usianya sudah tidak produktif dan keterampilannya terbatas, Ah Guai punya dua hal yang membuat pemilik toko ikan merekrutnya. Dua hal itu adalah semangat dan sepeda.
Dengan dua hal itu, Ah Guai pun direkrut untuk menjadi pengantar ikan. Strategi yang baik mengingat saat ini masyarakat juga menerapkan karantina di rumah sehingga pembelian dengan jasa antar akan lebih memudahkan untuk berbelanja.
Semua pembelian di Juan Yuan House of Fish nantinya akan diantarkan oleh Ah Guai bersama sepedanya. Pembeli hanya diminta biaya tambahan sebesar 1 dollar Singapura atau Rp11.500.
Jumlah itu memang tak memberatkan pembeli, tapi berarti bagi Ah Guai untuk menyambung hidup. Gerakan ini memang sangat sederhana, pemilik usaha yang masih bisa menjalankan usahanya membantu mereka yang kehilangan sumber penghasilan.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO