Indeks Syariah Kembali Berkilau, UNTR dan INDY Diburu

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 7 Juni 2018 16:40
Indeks Syariah Kembali Berkilau, UNTR dan INDY Diburu
Sayangnya, kinerja pasar uang tak secemerlang pasar modal.

Dream - Trio indeks acuan saham syariah kembali ke jalur positif setelah kemarin sempat mengalami tekanan jual akibat posisi asing yang berbalik melepas portofolio mereka. Saham-saham di sektor perkebunan menjadi motor penggerak bursa pada penutupan perdagangan Kamis, 7 Juni 2018.

Sentimen positif juga datang dari bursa utama regional yang sebagian besar ditutup menguat. Sementara pemodal asing meski masih melakukan aksi jual namun porsinya sudah sedikit berkurang. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), merangkak naik 0,435 poin (0,24%) ke level 180,679. Indeks ISSI bertahan di zona hijau setelah dibuka menguat di level 180,650.

Bergerak menguat sepanjang perdagangan ISSI bertengger di level tertinggi di 181.458.

Kenaikan juga dialami dua indeks bluechips syariah. Dengan dukungan 18 emiten yang ditutup menguat, indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), menanjak 1,572 poin (0,23%) ke level 695,123.

Sementara Jakarta Islamic Index 70 (JII70), meningkat 0,656 poin (0,29) ke level 230,190.

Transaksi perdagangan saham kali ini sempat melesu baik secara volume maupun nilai. Hingga sesi paskapenutupan perdagangan, tercatat 56,64 miliar lembar saham syariah ditransaksikan dengan nilai Rp4,61 triliun. Asing mencatat nett sell senilai Rp221 miliar sedikit berkurang dari perdagangan kemarin.

Semua indeks sektoral bergerak positif. Penguatan tertinggi terjadi pada indeks sektor perkebunan sebesar 1,6 persen dan keuangan 1,23 persen.

Saham UNTR menjadi favorit investor sehingga harga sahamnya naik Rp700, disusul oleh INDY Rp160, ICBP Rp150, INDF Rp125, dan dan LPPF Rp75.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah ITMG yang harga sahamnya turun Rp800, INTP Rp175, EXCL Rp100, INCO Rp80, dan ANTM Rp50.

Sayangnya sentimen positif ini tidak berpengaruh terhadap pasar uang. Kurs rupiah yang menguat beberapa hari terakhir sedikit mengerem lajunya. Hingga sore ini nilai tukar rupiah ditutup melemah 5 poin (0,04%) ke level Rp13.858 per dolar As dan sempat terperosok ke titik terendah di Rp13.873 per dolar AS.

(Sah)

Beri Komentar