Angka Indeks Pertumbuhan Keuangan Syariah Turun.
Dream – Laporan keuangan menunjukkan indeks pertumbuhan keuangan syariah, Islamic Finance Development Indicator (IFDI) turun. Angkanya merosot dari 9,9 pada 2015 menjadi 8,8 pada 2016. Pelemahan ini mencerminkan buruknya performa praktik keuangan syariah.
Dilansir dari Pakistan Observer, Jumat 16 Agustus 2016, Malaysia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab mendominasi laporan IFDI yang dirilis oleh Thompson Reuters dan Islamic Corporation for The Development of The Private Sector Islamic Development Bank (ICD IDB).
Laporan tersebut menunjukkan performa indeks keuangan syariah di Malaysia turun. Peringkat 15 besar justru bergeser ke Afrika Selatan, Maroko, Tanzania, Jepang, dan Rusia.
Negara-negara itu mengambil langkah serius untuk mengembangkan industri keuangan syariahnya. Disebutkan juga Afrika Barat merupakan daerah potensial bagi keuangan syariah.
CEO ICD, Khaled Al Aboodi, mengatakan saat ini Afrika Barat dan Afrika masih dalam tahap awal untuk mengembangkan keuangan syariah.
Mereka harus memperluas sumber pendanaan untuk memperkecil defisit infrastruktur dan menghapus kekurangan penerimaa negara akibat jatuhnya harga komoditas.
“ Keuangan syariah bisa menjadi solusinya,” kata Khaled.
Dia mengatakan, sukuk yang dikeluarkan oleh pemerintah Afrika tidak hanya mendiversifikasi instrumen keuangan syariah mereka, tetapi juga membantu keuangan syariah untuk berkembang dan menumbuhkan sektor keuangan syariah, serta mengembangkan pasar modal syariah. (Ism)
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000