Rupiah Rontok, Indeks Syariah Ikut Terjungkal

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 19 Mei 2016 16:22
Rupiah Rontok, Indeks Syariah Ikut Terjungkal
Investor asing kembali berbondong-bondong melakukan aksi jual saham.

Dream - Sentimen negatif global membuat investor hati-hati membeli saham. Dengan daya dorong yang berkurang, bursa saham syariah Indonesia pun kembali jatuh ke zona negatif.

Tekanan negatif makin menguat seiring laju kurs rupiah yng terus menurun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir. Serta kemungkinan The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 19 Mei 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) turun 1,143 poin (0,74%) ke level 153,224.

Indeks saham bluechips syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga ditutup melemah 6,956 poin (1,09%) ke level 632,159.

Kuatnya sentimen negatif yang muncul membawa kedua indeks syariah ini mendekam di zona merah sepanjang perdagangan. ISSI bahkan sempat jatuh ke level terendah di 152,607.

Transaksi perdagangan saham syariah hari ini memang mengalami peningkatan signifikan hingga Rp 7,07 triliun. Namun hal itu diikuti dengan kembali menguatnya aksi jual asing di bursa saham Indonesia dengan nett sell hingga Rp 697 miliar.

Aksi jual tercatat menyeret 123 emiten syariah jatuh ke zona merah. Sementara 61 lainnya masih bisa melaju ke teritori positif dan 52 emiten bertahan stagnan.

Lebih dari separuh penghuni indeks saham bluechips syariah juga bergerak turun.

Dengan sentimen negatif yang mengurung bursa, tak heran jika sebagian besar indeks sektor juga melemah. Koreksi dalam dialami emiten infrastruktur yang turun 2,53 persen, pertambangan 1,11 persen, dan barang konsumsi 1,07 persen.

Sementara indeks sektor keuangan dan perdagangan naik 0,42 persen dan 0,17 persen.

Daftar emiten pencetak koreksi terdalam dihuni oleh LPPF yang turun Rp 950, INTP Rp 650, ICBP Rp 475, SMGR Rp 250, dan PTPP Rp 180 per saham.

Sebaliknya, saham-saham top gainer indeks JII dihuni UNTR yang naik Rp 500, MIKA Rp 250, SILO Rp 150, AALI Rp 100, KLBF Rp 60 per saham.

Kejutan juga datang dari pasar keuangan Indonesia. Dengan sentimen kenaikan suku bunga The Fed, rupiah mengalami tekanan besar. Rupiah turun 100 poin (0,75%) menjadi 13.487 per dolar AS.

Beri Komentar