Ilustrasi.
Dream - Neraca perdagangan Mei 2016 surplus sebesar US$375,6 juta atau Rp5,02 triliun. Angka ini justru turun dibandingkan dengan neraca perdagangan Mei 2015 yang sebesar US$1,14 miliar atau Rp15,24 triliun.
" Jika dibandingkan dengan 2015, yang ini kalah," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, di Jakarta, dilansir dari Merdeka.com, Kamis 16 Juni 2016.
Suryamin mengatakan, angka surplus US$375,6 juta ini diperoleh dari neraca perdagangan ekspor yang tercatat US$11,52 miliar atau Rp154,02 triliun dan neraca perdagangan impor yang sebesar US$11,14 miliar atau Rp152,42 triliun.
Tak hanya itu, surplus neraca perdagangan non minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$1,08 miliar atau Rp14,4 triliun dan defisit neraca perdagangan migas sebesar US$10,7 juta atau Rp143,06 miliar, juga menyumbang angka suprlus US$375,6 juta ini.
Dia juga menjelaskan, neraca perdagangan secara kumulatif pada periode Januari-Mei 2016 mengalami surplus sebesar US$2,7 miliar, yang terdiri atas neraca perdagangan ekspor sebesar US$56,59 miliar (Rp756,64 triliun) dan neraca perdagangan impor sebesar US$53,89 miliar (Rp720,54 triliun).
Angka surplus ini turun lagi dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan Januari-Mei 2015 yang sebesar US$3 miliar (Rp40,11 triliun). " Meskipun ada peningkatan, belum ada perbaikan dari tahun lalu," kata Suryamin. (Ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik