Ilustrasi Robot.
Dream – Ada prediksi bahwa robot akan menggantikan sebagian pekerjaan yang dilakukan manusia. Perkembangan genetika, kecerdasan buatan, dan robotik menjadikan robot bisa menghancurkan mata pencaharian banyak penduduk.
Dikutip dari YouGov, Senin 22 Juli 2019, ada 45 persen aktivitas orang-orang akan dilakukan oleh robot dalam beberapa puluh tahun yang akan datang.
Data YouGov menunjukkan warga Indonesia bersikap optimistis dan hati-hati terhadap dampak robot kepada masyarakat.
Secara keseluruhan, hampir dua pertiga orang Indonesia percaya bahwa robot akan menjadikan hidup kita lebih mudah. Disebutkan juga, hampir enam dari sepuluh orang setuju bahwa robot bisa melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan oleh manusia.
Hampir tiga perempat orang Indonesia ingin robot melakukan tugas bersih-bersih.
Sebagian besar orang Indonesia menyambut gembira robot dalam kehidupan mereka. Ada 1 dari 10 orang mengatakan mereka tak menginginkan robot.
Di antara daftar kemungkinan fungsi robot, penggunaan robot yang paling populer adalah untuk membantu membersihkan rumah.
Hal ini diinginkan oleh sekitar tiga perempat responden. Pilihan populer lainnya antara lain keamanan dan ini dipilih oleh 60 persen responden dan 39 persen lainnya ingin robot bisa membawakan barang-barang belanjaan.
Survei tersebut juga menunjukkan kaum hawa lebih bersemangat untuk menggunakan robot untuk membantu membersihkan rumah.
Ada 77 persen perempuan ingin produk teknologi ini membantunya beres-beres dan 43 persen membawakan barang-barang belanjaan.
Sementara itu, 29 persen responden pria ingin robot jadi teman dan 20 persen untuk olahraga.
Survei ini juga menunjukkan orang Indonesia mengakui ancaman robot terhadap lapangan kerja. Ada dua pertiga masyarakat Indonesia setuju dia akan mengambil alih pekerjaan.
Tapi, banyak pihak merasa tak terancam karena manusia masih melakukan pekerjaan lebih baik daripada robot.
Di seluruh generasi, sekitar separuh warga Indonesia menganggap bahwa robot tidak akan bisa melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik daripada mereka.
Namun, empat dari sepuluh orang percaya bahwa robot bisa melakukan pekerjaan mereka dengan sama baik atau lebih baik daripada mereka.
Dengan robot bersiap mengguncang perekonomian, jelas ada tantangan di depan mata.
Delapan dari sepuluh orang Indonesia setuju bahwa robot harus diatur dengan cermat, dan menyarankan agar pembuat undang-undang harus menempa jalan baru yang sulit untuk berupaya memaksimalkan manfaat teknologi baru tanpa mengurangi peluang dan/atau pendapatan warga negara.
Sekadar informasi, data ini dikumpulkan online pada 11—28 September 2017 melalui panel YouGov oleh 5 juta orang di seluruh dunia. Ada 6.774 responden Indonesia yang dijadikan sample penelitian ini.
Dream – Seorang pelajar muda ini menjadi viral di jejaring sosial. Dia menjadi “ terkenal” setelah ketahuan menggunakan alat ini untuk mengerjakan pekerjaan rumah alias PR dari sekolah.
Bahkan, untuk membeli alat itu, perempuan muda ini mengeluarkan uang senilai Rp1 jutaan.
Dikutip dari Oddity Central, Rabu 20 Februari 2019, alat yang dimaksud adalah robot penyalin senilai 800 yuan (Rp1,67 juta). Siswa SMA di Harbin, Tiongkok ini membeli robot penyalin untuk mengerjakan PR menulis.
Sang ibu, Zhang, curiga setelah putrinya menyerahkan pekerjaan rumah yang telah diselesaikan. Uniknya, tulisan di PR itu sangat rapi dan tak ada kesalahan penulisan.
Ketika membersihkan kamar sang anak, dia menemukan logam aneh yang tersimpan di dalam paket. Alat ini disebut-sebut bisa meniru tulisan tangan.
Sang anak mengaku curang ketika mengerjakan PR dan menyebut alat tersebut bisa mempermudah dia mengerjakan PR. Sang ibu kesal dan protes ke jejaring sosial tentang robot penyalin.
" Alat" ini bisa membuatmu mengerjakan PR, tapi bisa membantumu mengerjakan ujian?" tulis Zhang.
Unggahan perempuan ini menjadi viral. Warganet memberikan reaksi beragam tentang robot penyalin.
Mereka berharap robot ini bisa membantunya untuk mengerjakan PR menyalin. Bahkan, ada juga yang menyebut PR menyalin itu tidak berguna.
“ Pakar harus berkaca dengan isu ini. Mengapa kita masih harus mengerjakan tugas itu, padahal bisa dikerjakan oleh robot?” tulis seorang warganet.
Sekadar informasi, di Tiongkok, siswa diminta untuk menyalin tulisan, baik dari buku teks, puisi, atau kamus. Mereka harus menyalinnya dengan tulisan tangan selama berates-ratus kali. Praktik ini sering ditemui di sekolah-sekolah di Tiongkok.
South China Morning Post (SCMP) meriset robot penyalin itu. Ditemukan ada beberapa toko yang menjual alat ini di situs belanja online Taobao.
Harganya mulai dari 200 yuan (Rp417.533) sampai 1.000 yuan (Rp2,08 juta). Versi robot yang lebih canggih, mengizinkan pengguna untuk memasukkan tulisan tangannya melalui aplikasi. Nah, robot ini akan menulis 6 ribu karakter tulisan China setelah robot itu mempelajarinya.
Warganet menyebut dia memasukkan 6 ribu karakter dalam seminggu ke dalam aplikasi mobile untuk membuat tulisan tangannya. Tak ada perbedaan antara tulisan tangan biasa dengan tulisan robot. (ism)
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu