Ilustrasi (Shutterstock)
Dream - Transaksi belanja yang dilakukan masyarakat saat berada di toko atau swalayan dan lainnya, harus berbentuk uang, tidak boleh diganti dengan permen atau sejenisnya.
Perilaku tersebut dilarang Pemerintah, karena tidak sesuai undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang.
Mengutip UU Mata Uang, Pasal 23 ayat (1) disebutkan bahwa setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah yang penyerahannya dimaksudkan sebagai pembayaran atau untuk menyelesaikan kewajiban yang harus dipenuhi dengan Rupiah dan/atau untuk transaksi keuangan lainnya di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali karena terdapat keraguan atas keaslian Rupiah.
Saat ini fenomena memberikan pengembalian dengan permen, memang marak terjadi di masyarakat. Disisi lain, transaksi menggunakan uang koin di masyarakat pun semakin jarang, hal ini menjadi salah satu faktornya.
Namun pelaku usaha yang mengganti uang kembalian dengan permen bisa dipidanakan dengan ancaman hukuman penjara maksimal satu tahun dan denda Rp200 juta.
Berdasarkan Pasal 33 ayat (1) UU Mata Uang juga menyebutkan, setiap orang yang tidak menggunakan Rupiah dalam setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran; penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang; dan/atau transaksi keuangan lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).
Artinya, uang kembalian harus menggunakan Rupiah sebagai bentuk transaksi. Permen, gorengan dan lainnya bukanlah alat pembayaran.
Sumber: Liputan6.com
Dream - Uang koin rupiah asal Indonesia bergambar macan Jawa ternyata pernah menjadi saksi di Piala Dunia 1974, lebih tepatnya pada final yang mempertemukan Jerman Barat dan Belanda.
Saat itu, wasit Jack Taylor menggunakan uang koin pecahan Rp2.000 untuk mengundi kesebelasan yang memperoleh bola pertama dalam pertandingan di Stadion Olimpiade München pada Minggu, 7 Juli 1974.
Alasan Jack Taylor memilih koin asal Indonesia pada pertandingan tersebut karena menurutnya memiliki gambar yang menarik di kedua sisinya. Koin Rp2.000 menampilkan gambar macan Jawa di bagian depan, serta burung Garuda bertuliskan Bank Indonesia di bagian belakang.
Beratnya yang mencapai 25,31 gram dinilai pas jika digunakan dalam pelemparan untuk mengundi.
Koin Rp2.000 bergambar macan Jawa itu juga punya maknanya tersendiri. Menurut Instagram Museum Bank Indonesia, koin ini memiliki pesan kampanye untuk menyelamatkan satwa langka. Saat itu Bank Indonesia bekerja sama dengan lembaga konservasi alam (WWF).
Selain itu, menurut laman resmi Bank Indonesia, dalam pembuatan koin juga melibatkan percetakan koin dan medali emas asal Inggris, Royal Mint. Royal Mint membuat koin tersebut dengan diameter 38,61 milimeter.
“ Taylor yang sepanjang kariernya menjadi wasit di tiga piala dunia, menyimpan peluit emas yang diberikan sebagai kenang-kenangan, bersamaan dengan koin yang dia gunakan untuk pengundian (kickoff) di Piala Dunia 1974," tulis Mirror, 9 Juli 2010, sebagaimana dikutip dari bi.go.id.
Koin Rp2.000 bergambar macan menjadi sejarah tersendiri bagi Tanah Air, meskipun Indonesia belum menembus laga Piala Dunia 2022.
Final itu berhasil membawa Jerman Barat meraih gelar juara Piala Dunia kedua dengan skor 2-1 atas Belanda. Saat itu terdapat lebih dari 75.000 pasang mata yang menyaksikan kemenangan itu.
Advertisement
Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian
Presiden Prabowo Bertemu Marc Marquez dan Pebalap Tanah Air Bahas Sport Tourism
Ponpes Al-Khoziny Ambruk, Menag Tanggapi Isu Pelibatan Santri dalam Pengecoran Gedung
Cara Mudah Bikin Parfum Bareng Casablanca di Campus Beauty Fair
Momen Prabowo Singgung Duit Negara Dicolong Koruptor Ratusan Triliun
3 Tempat Makan Milik Artis di Luar Negeri, Ada Warkop di New York
3 Komunitas Seru di Bawah Naungan BNI, Mulai dari Bisnis hingga Olahraga
Ibunda Tasya Kamila Jalani Operasi Bariatrik Usai Gagal Diet Selama 25 Tahun
Alasan Orang Korea Sangat Percaya MBTI Bisa Ungkap Kepribadian