Indeks Syariah Tutup Awal Pekan dengan Rekor Baru

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 8 Januari 2018 16:50
Indeks Syariah Tutup Awal Pekan dengan Rekor Baru
Indeks sektor pertambangan meroket.

Dream – Terseok-seok di sesi pembukaan, dua indeks acuan saham syariah di pasar saham Indonesia, menutup perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 8 Januari 2018 dengan rekor baru. Aksi beli investor investor yang meningkat jadi motor penggerak bursa. 

Hampir seluruh saham unggulan syariah menutup perdagangan di zona positif. 

Papan perdagangan BEI mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melaju 0,979 poin (0,52%) ke level 190,471, level tertinggi setelah sebelumnya mencetak rekor di penutupan akhir tahun 2017.

ISSI sempat layu di awal perdagangan dengan melemah ke level 189,353. Indeks acuan saham syariah BEI ini bahkan sempat menyentuh level terendahnya di 189,093. Namun aksi beli jelang penutupan, membuat ISSI naik tajam dan mencetak rekor barunya.

Pemecahan rekor baru juga dialami indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII), yang menanjak 6,098 poin (0,81%) ke level 762,848. Lebih dari 22 emiten JII menyambut rekor baru itu di zona positif. 

Transaksi perdagangan saham syariah memang sedikit berkurang dari sisi volume. Namun nilai transaksi meningkat menjadi Rp4,14 triliun dari 52,33 juta saham yang berpindah tangan. 

Pemodal asing selama tiga hari berturut-turut terus menambah portofolionya di saham-saham syariah. Tercatat nett buy asing meningkat menjadi Rp390 miliar di perdagangan awal pekan ini. 

Sebagian besar indeks sektoral bergerak menghijau dipimpin saham sektor pertambangan yang meroket 2,56 persen, properti 1,73 persen, dan pertanian 1,22 persen. 

Sementara dua indeks sektoral yang lainnya bergerak melemah, yaitu emiten sektor industri dasar sebesar 0,86 persen dan manufaktur 0,01 persen.

Emiten-emiten unggulan syariah yang mencetak top gainer dari kenaikan nilai saham adalah UNVR yang harga sahamnya naik Rp400, UNTR Rp275, AKRA Rp250, EXCL Rp200, dan PTPP Rp200.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah ICBP yang harga sahamnya terkoreksi Rp275, LPPF Rp250, SCMA Rp20, TLKM Rp20, dan BRPT Rp10.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 71 poin (0,53%) ke level Rp13.345 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar