Toni Eko Boy Jadi Dirut Baru BSM

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 11 April 2017 09:53
Toni Eko Boy Jadi Dirut Baru BSM
RUPS BSM juga menetapkan Mulya E Siregar sebagai komisaris utama yang baru.

Dream - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) memiliki bos baru. Toni Eko Boy Subari yang sebelumnya bekerja di PT Bank Mandiri ditunjuk menggantikan Agus Sudiarto sebagai direktur utama BSM. 

" Toni Eko Boy Subari ditetapkan sebagai direktur utama Bank Syariah Mandiri menggantikan Agus Sudiarto yang habis masa jabatannya," kata Corporate Secretary BSM, Dharmawan D. Hadad, di Jakarta, dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 11 Maret 2017.

Toni sebelumnya diketahui menjabat sebagai SEVP Special Asset Management Bank Mandiri. Keputusan penggantian direksi bank syariah terbesar di Tanah Air ini ditetapkan dalam Rpat Umum Pemegang Saham (RUPS) BSM di Jakarta pada Senin 10 Maret 2017.

Toni Eko Boy Subari

" Pemegang saham juga menetapkan pergantian pengurus lain, yakni Achmad Syafei dan Ade Cahyo Nugroho masing-masing sebagai direktur," kata Dharmawan.

Selain jajaran direksi, pemegang saham juga mengangkat sejumlah muka baru di jajaran dewan komisaris. Mulya E. Siregar diangkat menjadi komisaris utama BSM bersama Dikdik Yustandi sebagai komisaris BSM.

Mulya saat ini menjabat sebagai Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Tiga Jurus OJK Genjot Ekonomi Syariah

Berikut ini adalah susunan komisaris dan direksi baru BSM.

Dewan Komisaris

Komisaris Utama: Mulya E. Siregar
Komisaris: Dikdik Yustandi
Komisaris Independen: Bambang Widianto
Komisaris Independen: Ramzi A. Zuhdi

Dewan Direksi

Direktur Utama: Toni Eko Boy Subari
Direktur Kepatuhan: Putu Rahwidhiyasa
Direktur: Achmad Syafei
Direktur: Edwin Dwidjajanto
Direktur: Kusman Yandi
Direktur: Choirul Anwar
Direktur: Ade Cahyo Nugroho

" RUPS diselenggarakan dengan dihadiri Bank Mandiri serta Mandiri Sekuritas sebagai pemegang saham," kata Dharmawan.

Selain pergantian pengurus, dia mengataka RUPS menyetujui zakat perseroan sebesar Rp11,148 miliar dan memutuskan penggunaan laba bersih sebesar Rp100 miliar sebagai cadangan umum dan sisanya sebagai laba ditahan.

Selama 2016, BSM berhasil mencatatkan laba bersih BSM sebesar Rp325,41 miliar atau naik 12,38 persen dari periode sebelumnya. BSM menyalurkan pembiayaan sebesar Rp55,58 triliun atau tumbuh 8,79 persen dari periode yang sama tahun lalu. Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp69,94 triliun, meningkat 12,62 persen dari 2015.(Sah)

Beri Komentar