Pusing Mana Urus Keuangan Usai Menjanda, Si Kaya atau Miskin?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Minggu, 5 November 2017 15:00
Pusing Mana Urus Keuangan Usai Menjanda, Si Kaya atau Miskin?
Mereka yang baru ditinggal suami untuk selamanya biasanya menghadapi dua masalah keuangan.

Dream – Kehilangan suami untuk selama-lamanya menyuramkan hari-hari seorang wanita. Menjalani hidup sendirian tanpa pasangan hidup para wanita janda ini juga harus bersiap menghadapi masalah baru mulai dari biaya pemakaman suami, cicilan rumah, atau pembayaran pajak PBB.

Dari masalah itu, muncul suatu kekhawatiran baru. Bisakah saya membayar ini semua? Berapa banyak uang yang saya dapatkan? Seberapa lama asuransi jiwa bisa mengambil masalah keuangan ini?

Dikutip Dream dari laman CNBC, Minggu, 4 November 2017, menurut sensus penduduk Amerika Serikat, ada 11,2 juta orang yang ditinggal meninggal pasangannya, dan kebanyakan dari mereka adalah wanita.

Nah, masalah keuangan yang mereka hadapi saat tak lagi hidup berpasangan adalah punya sedikit uang tunai atau terlalu banyak uang tunai.

Janda yang punya sedikit uang tunai ini kekurangan akses keuangan yang sedikit. Mereka ini kurang akses layanan keuangan yang cepat.  Mungkin sebagian besar aset mereka ada di real estate, kepemilikan bisnis, atau rencana pension.

Aset ini bisa dijual, tapi prosesnya makan waktu atau memerlukan biaya tambahan, seperti bayar pajak. Tak jarang mereka jengkel karena tak punya uang tunai yang cukup untuk membayar biaya tambahan itu.

Lalu, punya terlalu banyak uang tunai juga bisa merepotkan bagi mereka yang baru saja ditinggal suami. Punya uang cash yang cukup banyak bisa membuat wanita terlena dan berpikir tak perlu lagi bekerja, padahal akan banyak biaya yang muncul belakangan.

Lalu, harus bagaimana supaya keuangan tetap stabil?

Ada empat hal yang harus dilakukan. Yang pertama, menghitung jumlah uang tunai yang tersedia. Anda bisa menghitungnya dari rekening bank mendiang suami dan rekening pribadi. Cek juga kartu kredit dan kartu debit.

Yang kedua, memprioritaskan kewajiban. Bayarlah kewajiban yang paling penting. Sisihkan uang untuk membayar cicilan rumah, pajak, cicilan mobil, dan tagihan listrik/air. Uang yang masuk ke daftar ini tak boleh diganggu gugat.

Hal ketiga, jangan membuat keputusan yang tak bisa dibatalkan. Misalnya, dengan uang tunai dari uang warisan suami, Anda ingin membeli rumah dengan mencicil. Kalau tak ada pemasukan, bisa membahayakan dompet, lho.

Yang keempat, buatlah anggaran pengeluaran. Sama  seperti ketika almarhum masih ada, wanita harus membuat anggaran belanja, misalnya berapa uang yang dikeluarkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari, investasi, atau pengeluaran tak terduga.

(Sah)

Beri Komentar