Komunitas Pemuda Berkain Di Tosari Fashion Week 2025 / Foto : Astri Agustina
DREAM.CO.ID - Jatuh cinta pada wastra nusantara? Gabung dengan komunitas Pemuda Berkain. Soalnya, di sini kamu akan belajar lebih banyak mengenai budaya Indonesia lewat wastra nusantara dalam serangkaian kegiatan seru nan menyenangkan.
Adalah Gerak Samudra, sang pendiri komunitas Pemuda Berkain Indonesia (Instagram @pemudaberkain). Bermula dari kecintaannya pada budaya Indonesia, lelaki berusia 28 tahun ini akhirnya membuat komunitas yang aktif berkegiatan sejak Januari 2021 silam.
" Pemuda Berkain itu awal mulanya diinisiasi tahun 2021 awal Januari. Berawal dari kegemaran saya tentang budaya. Jadi waktu zaman kecil saya suka bikin baju dari wastra, cuma belum pakai berkain untuk bawahan," terang Gerak kepada DREAM di Halte Tosari, Sabtu (25/10).

Kecintaannya terhadap budaya Indonesia membawa Gerak untuk lebih mengeksplor tentang wastra Indonesia. Ia rajin menggunakan wastra nusantara ke berbagai acara dan mengajak teman-temannya untuk melakukan hal serupa.
Ajakan Gerak disambut hangat teman-teman hingga akhirnya komunitas terbentuk dan sudah miliki banyak anggota dari berbagai kota.
" Saya mulai secara organik ngajak temen satu, dua, tiga untuk nongkrong pakai kain sampai akhirnya tercetuslah bikin instagram Pemuda Berkain dan bikin whatsapp-nya juga," ujar Gerak.
" Kita bisa sharing situ sampai ide-ide dari grup whatsapp bisa terealisasikan melalui program-program dan event yang kita buat. Kita sering membuat event di beberapa kota di Surabaya, Jakarta, Malang, Bandung," sambung dia.
Saat ini Pemuda Berkain sudah memiliki 150 member. Mereka aktif menggelar kegiatan di berbagai kota, di antaranya Jakarta dan Surabaya. Komunitas ini membuka kesempatan bagi yang bukan anggota untuk ikut dalam kegiatan mereka.
" Anggota itu per kota ada grupnya, sekarang kurang lebih 150an tiap grupnya. Kita gak terbatas dalam lingkup anggota ya. Tiap kali kita buat event terbuka untuk umum. Gak ada syaratnya, yang penting masih jiwa muda, yang penting hobi sama budaya," papar Gerak.
Gerak mengibaratkan Pemuda Berkain sebagai bis. Di mana siapa saja boleh ikut masuk ke dalam bis tersebut.
" Sebenarnya aku mengibaratkan Pemuda Berkain itu kayak bis. Bisnya itu Pemuda Berkain. Orang-orang itu member atau stranger itu pun boleh masuk ke bisnya. Kemudian nanti kita maju ke depan ada yang udah turun, ada yang naik. Kita jadi platform aja nyampein orang ke tujuannya masing-masing," kata Gerak.
Anggotanya beragam dari usia 20 hingga 30an. Untuk jadi member tak dipungut biaya, asal aktif mengikuti kegiatan Pemuda Berkain. " Member kurang lebih usianya dari 20an ke atas under 30 lah, tapi yang usia 35 juga ada," tutupnya.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
