Ilustrasi: Instruktur Pilates Lisa Namuri
Dream - Pertanyaan sampai usia berapa kita akan hidup kerap menghantui pikiran. Kini, ada tes sederhana yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja untuk mengetahuinya.
Ada seorang dokter asal Brasil menemukan tes sederhana berupa duduk dan berdiri yang disebut Sitting Rising Test (SRT). Tes ini menurutnya terbukti dapat memprediksi risiko kematian seseorang dalam lima tahun ke depan.
Claudio GIl Araujo, PhD, spesialis olahraga dan kedokteran olahraga, adalah penemu dari tes yang dapat dilakukan oleh segala usia ini.
Caranya cukup mudah, dimulai dengan posisi duduk bersila dan kemudian berdiri tanpa memikirkan seberapa cepat kita melakukannya.
Tapi yang penting seberapa banyak bantuan yang diperlukan. Hasil tes ini didasarkan pada skala satu sampai 10
Saat dari posisi duduk ke posisi berdiri tanpa bantuan sama sekali, berarti poinnya 5. Begitu juga saat kembali ke posisi awal, poinnya 5 jika dilakukan tanpa bantuan.
Namun saat melakukan perubahan posisi memerlukan bantuan, meski itu minimal baik itu dengan jari, lutut, dan lengan, maka masing-masing akan berkurang 5 poin. Jika kehilangan keseimbangan maka poin dikurang setengahnya.
Total semua poin untuk mendapatkan skor akhir. Jika skornya tiga atau kurang maka risiko kematian lima kali lebih besar selama lima tahun ke depan.
Araujo menyarankan jika seseorang kondisi lutut atau pinggulnya buruk, jangan coba-coba melakukan SRT.
Menurut Araujo, dia mendapatkan ide menciptakan SRT setelah mengamati pasien-pasiennya yang lanjut usia yang mampu melakukan gerakan aerobik dasar.
" Banyak dari mereka yang bisa bersepeda atau berjalan di treadmill," kata Araujo dikutip Dream.co.id dari lamab USAToday, Rabu 4 Maret 2015.
Namun saat meminta mereka mengikat sepatu, mereka akan cukup kesulitan untuk melakukannya.
" Dari situ, saya menyadari fitness aerobik bukan satu-satunya yang penting untuk menjaga kebugaran, tapi ada hal lain untuk menjaga kualitas hidup Anda yakni kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan," ujar Araujo.
Dia menyarakan untuk melakukan SRT sebaiknya menggunakan matras, memakai baju olahraga yang nyaman dan melepas sepatu. Jika takut akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan bisa minta saudara atau teman untuk berjaga-jaga.
Penelitian Araujo ini telah dipublikasikan di berbagai jurnal kesehatan di Amerika Serikat dan Eropa. (Ism)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang