Inspiratif, Kisah Haru Ibu Besarkan Anak Berkebutuhan Khusus

Reporter : Ratih Wulan
Senin, 28 Agustus 2017 19:30
Inspiratif, Kisah Haru Ibu Besarkan Anak Berkebutuhan Khusus
Keterbatasan penglihatan yang dialami anaknya, membuat wanita asal Bandung ini malu. Tapi...

Dream - Memiliki buah hati pasti menjadi impian setiap pasangan suami istri. Apapun kondisinya, orang tua akan selalu mencurahkan kasih sayang bagi putra-putrinya. Bagi mereka, anak adalah malaikat kecil dalam keluarga. 

Tak terkecuali untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Orang tua tetap akan memberikan perhatian sekaligus kasih sayangnya. Dengan kondisinya, seorang ayah atau ibu akan membekali dirinya dengan pengetahuan membesarkan seorang ABK. 

Setidaknya itulah yang dirasakan Titin Sumarni, asal Bandung. Perempuan berambut panjang ini berkaca-kaca saat menceritakan kondisi anak keduanya, Natalia Mendy Widjaya yang divonis mengalami low vision, sebuah penyakit yang membuat daya tajam penglihatan menjadi menurun drastis.

Menurut Titin, putrinya mulai terdeteksi mengalami gangguan penglihatan saat berumur 3 bulan setelah dilahirkan. Dokter kembali mempertegas jika anak perempuannya itu menderita kekurangan vitamin A di usianya yang beranjak 1,5 tahun.

" Hati saya hancur apalagi saat transplantasi mata yang dijalani Natali di usia 6 tahun gagal. Sejak dikandungan dia sudah terlilit tali pusar dan tubuhnya menolak segala macam pengobatan yang dimasukkan lewat matanya," ungkap Titin di media gathering Nivea " Cares for Family" di Plataran Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 28 Agustus 2017.

Tapi, semejak mengikuti program Nivea #sentuhanibu cara pandangnya terhadap sang anak berubah. Titin yang biasanya menyembunyikan Natalia, kini berusaha menerima segala kekurangan anaknya. Bahkan, lebih percaya diri untuk membawa buah hatinya itu untuk keluar rumah.

Hal itu juga berdampak pada perkembangan anak perempuan berusia 11 tahun itu. Meskipun penglihatannya tak sempurna, namun tetap bisa menggali potensi di dalam dirinya.

Ditunjukkan dengan bakat seni yang mengalir pada tubuhnya. Selain jago membuat puisi dan bermain piano, Natali juga dipercaya untuk mewakili provinsi Jawa Barat mengikuti ajang menyanyi tingkat nasional.

#sentuhanibu

" Kalau dari saudara pasti ada yang ngatain 'tuh anaknya buta' tapi sekarang mereka malu lihat perubahan Natali. Hebatnya lagi Natali itu nggak minder meskipun ibu teman-temannya itu nggak suka anaknya bergaul dengan Natali tapi dia malah tungguin ngaji, dengerin mereka ngaji di Masjid," imbuhnya.

Bahkan, melalui konsultasi yang diberikan Kemuning Kembar, Titin dan sang suami mulai belajar mengelola emosi. Jika dulunya ia selalu menimpakan emosi pada keterbatasan anaknya, maka sekarang mulai belajar menerima serta berbesar hati pada kelebihan yang dimiliki anaknya.

" Dulu saya tertutup karena malu dan takut ada yang menghina. Setelah ikut acara ini saya lebih percaya diri dan menerima insyallah ke depan lebih baik lagi. Anaknya menerima makanya saya juga belajar dari dia juga," pungkas Titin menahan isak tangisnya.

Melihat besarnya dampak positif yang dihasilkan, Media Manager PT Belersdorf Indonesia Diana Riaya menjelaskan jika mereka akan melanjutkan program itu pada batch 2. Rencananya program serupa akan dimulai pada Agustus 2017 di SLB N Bekasi Jaya dan SLB N 2 Yogyakarta yang akan mewadahi konsultasi ibu-ibu dari anak-anak berkebutuhan khusus.

Progam ini sendiri terbuka untuk umum, agar masyarakat ikut berperan aktif di dalamnya. Sehingga diharapkan dapat menjaring sukarelawan yang akan ikut berperan serta di dalamnya.(Sah)

Beri Komentar