Ilustrasi (Foto: Ildar Sagdejev/Wikimedia Commons)
Dream - Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda ketika dihadapkan dengan situasi tertentu. Misalnya merinding. Anda tentu pernah merasakan sensasi ini.
Pada umumnya, orang akan merinding ketika kedinginan, mendengarkan musik, atau menyaksikan film horor. Orang bahkan bisa merinding karena mengingat satu peristiwa yang dialami bertahun-tahun yang lalu.
Lantas mengapa peristiwa-peristiwa seperti itu bisa membuat kita merasa merinding? Jawabannya adalah fisiologi emosi.
Merinding atau bergidik adalah fenomena fisiologis yang diwarisi dari nenek moyang kita yang masih primitif. Fenomena tersebut berguna bagi mereka, namun tidak banyak membantu buat kita.
Menurut George A. Bubenik, seorang ahli fisiologi dan profesor zoologi di University of Guelph di Ontario, Kanada, merinding terjadi karena adanya kontraksi dari otot-otot kecil yang terhubung dengan folikel rambut pada kulit.
Setiap otot yang berkontraksi menciptakan depresi dangkal di permukaan kulit. Itulah mengapa ketika merinding, muncul bintik-bintik menonjol seperti kulit unggas yang bulunya dicabut.
Tidak hanya itu, rambut-rambut halus di permukaan kulit juga ikut berdiri tegak jika kita merasa kedinginan. Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan bulu kuduk berdiri.
Pada binatang berbulu tebal, lapisan rambut-rambut halus yang berdiri berguna untuk menahan udara panas agar tidak keluar. Semakin tebal lapisan rambutnya, semakin banyak panas yang tertahan.
Sayangnya, hal itu tidak berlaku bagi manusia karena kita tidak memiliki lapisan rambut. Namun kita tetap bisa merinding.
Selain karena kedinginan, binatang akan merinding jika mereka merasa terancam. Contohnya ketika kucing bertemu dengan anjing.
Kucing akan mendirikan seluruh bulu dan rambutnya serta melengkungkan badannya ke atas. Hal ini dilakukan agar badan kucing terlihat lebih besar sehingga anjing akan mundur.
Banyak sekali kejadian-kejadian yang bisa membuat manusia merinding. Melangsungkan pernikahan, berdiri di atas panggung dan mendengarkan lagu kebangsaan juga akan membuat kita merasa merinding.
Penyebab utama dari merinding itu tidak lain adalah hormon yang dinamakan adrenalin. Pada manusia, hormon ini dihasilkan oleh kelenjar kecil yang terletak di atas ginjal.
Adrenalin tidak hanya menyebabkan kontraksi otot kecil pada kulit, tapi juga mempengaruhi banyak reaksi tubuh lainnya.
Pada binatang, hormon ini dilepaskan saat mereka kedinginan atau menghadapi situasi stres, serta bertahan hidup.
Pada manusia, adrenalin sering dilepaskan saat kita merasa kedinginan atau takut, tapi juga ketika kita berada dalam tekanan dan merasakan emosi yang kuat, seperti kemarahan atau kegembiraan.
Adrenalin juga akan dilepaskan oleh tubuh ketika menangis, telapak tangan berkeringat, tangan gemetar, tekanan darah meningkat, jantung yang berdebar kencang atau perasaan tegang dan gugup.
(Sumber: scientificamerican.com)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi