Kelebihan Ayah Saat Mengasuh Buah Hati

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 9 November 2016 15:43
Kelebihan Ayah Saat Mengasuh Buah Hati
Gaya pengasuhan ayah dan ibu tentu sangat berbeda, meski memiliki visi yang sama.

Dream - Menghabiskan waktu berdua saja dengan anak tanpa kehadiran ibu perlu sering-sering dilakukan dengan oleh para ayah. Hal ini agar pengasuhan dilakukan secara imbang dan anak mendapatkan banyak pengalaman serta sudut pandang berbeda.

Gaya pengasuhan ayah dan ibu tentu sangat berbeda, meski memiliki visi yang sama. Sebenarnya ayah memiliki beberapa kelebihan dalam hal pengasuhan yang cenderung jarang dilakukan ibu saat bersama anak. Ingin tahu kelebihannya?

Dalam hal permainan fisik ayah cenderung lebih aktif, membuat permainan lebih seru dan mengajarkan konsep fair play.

Peraturan dalam permainan yang diajarkan ayah sebenarnya membuat anak mengerti kalau ada aturan dan batasan dalam permainan. Hal ini membuat anak jadi pribadi yang sportif sekaligus kompetitif.

Lalu dalam hal batasan dan disiplin, anak cenderung lebih mendengarkan ayah. Pria memang cenderung berpikir praktis dan tanpa negosiasi jika berbicara soal prinsip.

Jika si anak bisa bernegosiasi soal " hukuman" pada ibu, ayah bisa lebih disiplin. Kadang saat ibu tak tega memberi hukuman, si ayah jadi sosok yang lebih tegas.

Ayah juga sangat andal dalam mengajarkan anak berpikir beda dalam " bertahan hidup" . Misalnya saat membawa makanan di mobil tapi tak membawa piring dan sendok, ayah pasti akan mencari apapun selain dua barang itu untuk menikmati makanan.

Atau ketika tak ada makanan di rumah, harus memasak dan memakan apa yang ada. Sikap asyik ayah ini membuat anak jadi lebih kreatif.

Begitu juga dalam mengambil risiko. Para ibu biasanya menghindari aktivitas yang membuat anak takut atau jatuh. Para ayah sebaliknya, selalu ingin memperkenalkan hal seru dan baru pada anak dan penuh tantangan.

Mulai dari bermain panjat tembok, naik kuda, berenang di sungai, main di bebatuan dan masih banyak lagi. Anak pun diajarkan untuk tak perlu takut mencoba hal baru penuh risiko.

(Ism, Sumber: Baby Corner)

Beri Komentar