Foto: Shutterstock
Dream - Es buah, jus, atau minuman manis lain sering menjadi pelepas dahaga paling pas setelah beraktivitas. Konsumsi gula memang dapat mengatasi dehidrasi, namun hati-hati.
Jika terlalu berlebihan, air pelepas dahaga itu bisa berubah menjadi sumber malapetaka.
Konsumsi gula lebih dari 25 gram akan memicu penyakit di dalam tubuh. Dilansir dari Boldsky, berikut delapan bahaya konsumsi gula berlebih.
Kadar Insulin Naik dan Picu Diabetes
Insulin berfungsi mengatur kadar gula darah. Jika kadar insulin naik, kadar gula darah pun akan naik dan menyebabkan penyakit kronis seperti, diabetes.
Salah satu pemicu berbahaya adalah soda yang mengandung kadar gula 38 gram dan zat berbahaya lainnya. Kandungan gula dalam soda, sangat berbeda dengan gula pada buah yang mengandung serat.
Menambah Berat Badan
Gula dapat menghasilkan energi, tapi akan berubah menjadi lemak ketika tidak beraktivitas. Itulah kenapa gula menjadi penyebab utama kenaikan berat badan.
Tidak hanya itu, zat yang bersifat manis ini dapat memperbesar lingkar pinggang. Hal ini dapat memicu penyakit liver.
Menaikkan Tekanan Darah
Konsumsi gula dapat memicu naiknya kadar kolesterol dan kematian yang disebabkan oleh penyakit liver. Tingginya kadar gula, mengurangi kepadatan lipoprotein. Hal ini memicu penyakit kardiovaskular dan hipertensi yang mempengaruhi ginjal dan arteri.
Mengacaukan Sinyal Otak
Kandungan gula melebihi 25 gram yang ada pada makanan manis dan berenergi, dapat membuat ketagihan. Bersifat seperti narkoba, gula menstimulasi bagian otak yang memicu rasa senang.
Fruktosa--zat yang sulit diproses dan berfungsi untuk menghasilkan lemak--ada di dalam liver dan mengonsumsi gula dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar lemak di dalamnya. Hal ini yang menyebabkan penyakit lemak hati (liver).
Memicu Peradangan
Gula dapat memicu peradangan yang memicu penyakit kronis dan menyebabkan rasa sakit pada sendi dan pembulu darah. Orang yang sedang menderita penyakit rematik artritis dan sklerosis perlu mengurangi konsumsi gula.
Memicu Rasa Lapar
Karena tidak memberi nutrisi, badan akan tetap merasa lapar setelah mengonsumsi gula. Kalori pada gula cair, tidak cukup mengenyangkan. Maka, konsumsi gula akan lebih banyak dengan kalori lebih besar.
Memperparah Depresi
Dipercaya memicu rasa senang, gula menjadi pemicu utama depresi ketika dikonsumsi berlebihan. Jika dikonsumsi lebih dari jumlah idealnya, zat ini bisa merusak kadar glukosa yang bisa memperburuk suasana hati, iritasi dan rusaknya pola tidur.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN