Vaksinasi (Foto: Pixabay)
Dream - Pemberian vaksinasi identik dengan balita serta anak-anak. Sebenarnya, vaksin dibutuhkan oleh siapa pun tanpa ada batasan usia. Fungsi utamanya tentu saja untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Vaksin juga sangat dianjurkan untuk para orang lanjut usia (lansia) yang berusia 60 tahun ke atas. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses penuaan.
Hal tersebut membuat kelompok lansia rentan terhadap penularan penyakit infeksi karena penurunan kekebalan tubuh dan penurunan fungsi organ secara umum. Paparan kuman pada lanjut usia juga memudahkan terjadinya infeksi.
Salah satu penyakit yang sangat mudah menular di kalangan lansia adalah influenza. Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lansia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil.
Bahkan, data WHO menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian pertahun dan sebanyak 70% dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. Pencegahan terhadap influenza dapat dilakukan dengan berbagai cara sederhana seperti menjaga kontak dengan virus flu dengan menggunakan masker, cuci tangan dan menurut WHO yang efektif adalah memberikan imunisasi.
Dikutip dari rilis 'Manfaat Vaksinasi Influenza HALUN Bali 2019' yang diterima Dream Lembaga kesehatan seperti WHO, Kementerian Kesehatan dan Satgas Imunisasi Dewasa PBPAPDI memberikan rekomendasi pemberian vaksinasi pada orang dewasa dan lansia. Ada 3 vaksin yang penting diberikan kepada lanjut usia yaitu vaksin Influenza, Pneumonia dan Herpes Zoster.
Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya (cost-effective). Termasuk memberikan perlindungan hingga 90% bagi seseorang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar.
Vaksinasi Influenza termasuk mudah dan terjangkau. Dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan seperti Rumah Sakit maupun Klinik Dokter.
Dream - Vaksin BCG Bacillus Calmette Guerin (BCG) termasuk vaksin dasar yang dibutuhkan bayi agar terhindar dari penyakit tuberkulosis (TBC). Kini, vaksin tersebut sudah mendapat sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sertifikasi halal tersebut diperoleh pada 18 April 2019. Kabar ini disampaikan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono, di sela-sela acara Pekan Imunisasi Dunia 2019, di Kementerian Kesehatan, Selasa 23 April 2019.
" Saya mendapatkan informasi dari Pak Dirut (PT Bio Farma) bahwa sertifikasi halal vaksin BCG sudah keluar. Saya merasa sangat bangga dan senang," ungkap Anung.
Sertifikasi halal vaksin BCG, lanjut Anung, melalui proses yang sangat panjang. Butuh waktu lama bahkan hitungan tahun untuk mendapatkan sertifikasi halal MUI.
Pengajuan sertifikasi halal vaksin BCG diupayakan PT Bio Farma pada 2018. Di tahun tersebut, vaksin BCG sudah didaftarkan dan menjalani tahap pemeriksaan kehalalan yang dilakukan lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Saat memaparkan presentasi terkait halal-haram vaksin, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Ni'am Sholeh menyampaikan, Kementerian Kesehatan mendorong PT Bio Farma mengajukan sertifikasi halal vaksin yang diproduksi.
" Kemudian per 18 April 2019 atau sehari setelah Pemilu 2019, MUI sudah melakukan pembahasan dan menetapkan fatwa halal vaksin BCG dari PT Bio Farma," ucap Asrorun.
Dengan didapatnya sertifikasi halal untuk vaksin BCG, keterjaminan halal pun diperoleh. Anung berharap vaksin-vaksin produk PT Bio Farma lainnya juga secara bertahap mendapatkan sertifikasi halal dari MUI.
Laporan Fitri Haryanti/ Liputan6.com
Dream - Pemberian vaksin pada bayi biasanya baru dilakukan 2 hingga 5 hari setelah persalinan. Vaksin yang pertama kali diberikan adalan Hepatitis B. Tapi ternyata sangat dianjurkan untuk memberikan vaksin tersebut dalam 24 jam setelah persalinan.
Hal ini menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP). Rupanya memberikan vaksin Hepatitis B lebih cepat bisa memaksimalkan perlindungan bayi dari paparan virus pemicu Hepatitis.
Hepatitis B adalah infeksi hati yang serius dan bisa berujung kematian. Faktanya, virus yang menyebabkan penyakit ini sangat menular. Ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh, luka atau darah seseorang yang terinfeksi.
Ibu yang terinfeksi virus hepatitis B dapat menularkan infeksi ini ke bayi mereka saat lahir. Orang dewasa yang terinfeksi juga dapat menularkan virus ke bayi saat merawat mereka.
Dalam banyak kasus, orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B tidak merasa sakit atau tampak sakit dan bahkan tidak sadar bahwa mereka membawa virus. Pada orang dewasa yang sehat, sistem kekebalan biasanya dapat melawan infeksi hepatitis B dan membersihkannya dalam beberapa bulan.
Sementara pada bayi tak berlaku demikian. Virus lebih mungkin untuk tinggal di tubuh sepanjang hidup (disebut infeksi hepatitis B kronis), dan seiring waktu, dapat menyebabkan kerusakan hati, gagal hati, kanker hati atau bahkan kematian.
Vaksinasi dapat membuat perbedaan besar. Dosis pertama dari vaksin hep B sangat efektif dalam mencegah infeksi dari ibu ke bayi ketika diberikan dalam 24 jam pertama bayi baru lahir.
Setelah menerima jumlah dosis lengkap, sebanyak 98 persen bayi sehat menjadi kebal sepenuhnya terhadap virus tersebut. Mengingat betapa tidak tersembuhkannya virus hepatitis B pada orang dewasa, sangat penting untuk memvaksinasi semua bayi baru lahir ketika tingkat virus berbahaya ini meningkat di masyarakat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR