Jemaah Haji Tengah Melempar Kerikil (jumroh) Dalam Rangkaian Ibadah Di Mina. (Foto: Shutterstock)
Dream – Doa setelah melontar ketiga jamarat dalam rangkaian jumroh bisa dipanjatkan para jemaah haji setelah selesai melempar seluruh kerikil yang dibawa di tiga tiang di kawasan Mina, Mekah. Melontar jamarat atau jumroh merupakan bagian dari wajib haji yang dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan ibadah haji.
Jamarat adalah tiga tiang yang merupakan simbolisasi dari melempari setan dengan batu kerikil. Ini adalah penggambaran Nabi Ibrahim as ketika menghadapi ujian dari Allah ketika hendak mengorbankan putranya, Nabi Ismail as. Untuk menghalau bisikan setan terhadap keyakinannya, Nabi Ibrahim melempari setan itu dengan batu.
Melontar jumroh juga merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan nafsu buruk yang berasal dari bisikan setan. Inilah mengapa melontar jumroh adalah prosesi yang penting dalam ibadah haji.
Pada saat melontar jumroh, jemaah haji disunnahkan membaca doa. Setelah melontar jumarat pun jemaah juga dianjurkan membaca doa. Lantas bagaimana doa setelah melontar ketiga jumarat? Simak jawabannya di bawah ini sebagaimana Dream rangkum dari berbagai sumber.
Jumroh adalah tiga dinding yang terletak di Mina yang melambangkan setan. Ketiga jumroh tersebut adalah Jumroh Aqabah, Jumroh Ula, dan Jumroh Wustha. Mereka terdiri dari pilar-pilar kecil atau tiang yang menandai tempat setan yang diyakini dulunya telah menggoda Nabi Ibrahim.
Nah, melontar jumroh ialah sebuah tindakan melempar tujuh kerikil ke setiap jumroh menggunakan tangan kanan. Melontar dimulai dengan melempar kerikil di Jumroh Aqabah, kemudian diikuti oleh Jumroh Wustha, dan diakhiri dengan Jumroh Ula. Setelah melempar kerikil ke setiap jumroh, ada juga opsi untuk melanjutkan dan melontar jumroh lagi pada hari-hari berikutnya (hari tasyrik).
Selama melontar jumroh, jemaah haji dianjurkan membaca dzikir atau doa sambil melempar kerikil. Namun, tidak ada doa khusus yang disebutkan dalam sumber-sumber utama Islam terkait dengan melontar jumroh. Maka, doa yang dibaca saat melontar jumroh bisa berupa doa-doa umum yang diajarkan dalam agama Islam atau berdzikir kepada Allah.
Penting bagi jemaah haji untuk membaca doa melontar jumroh, baik Jumroh Aqabah, Jumroh Wustha dan Jumroh Ula. Imam Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin menyampaikan sebuah doa melontar jumroh yang dapat diamalkan. Berikut bacaan doa melontar jumroh menurut Imam Ghazali tersebut:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا
Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran as a’yan masykuuran.
Artinya: “ Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’yiku ini disyukuri. Doa ini dibaca setiap melempar jumrah, baik jumrah Ula, Wustha, dan aAqabah.”
Doa tersebut menjadi alternatif bacaan doa saat melontar jumroh. Namun demikian, Sahabat Dream dapat menambah doa-doa dan dzikir lain yang telah diajarkan dalam Islam. Kamu dapat menyesuaikan dengan keyakinan dan tuntunan yang dianut.
Apabila Sahabat Dream sudah selesai melontar jumroh pada ketiga jumarat, maka dianjurkan membaca doa berikut ini. Doa setelah melontar ketiga jumarat ini juga penting diamalkan bagi jemaah haji.
الْحَمْدُ لَِّلهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. اللَّهُمَّ إِلَيْكَ أَفَضْتَ وَمِنْ عَذَابِكَ أَشْفَقْتُ َوإِلَيْكَ رَغِبْتُ وَمِنْكَ رَهِبْتَ فَاقْبِلْ نُسُكِي وَأَعْظِمْ أَجْرِي وَارْحِمْ تَضَرُّعِي وَاقْبَلْ تَوْبَتِي وَأَِقلَّ عَثَرَتِي وَاسْتَجِبْ تَوْبَتِي وَأَعْطِنِي سُؤْلِى. اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا
Alhamdu lillaahi hamdan kastiiran thayyiban mubaarakan fiih. Allahumma laa uhshii tsanaa’an ‘alaika arta kamaa atsnaita ‘alaa nafsika. Allahumma ilaika afadhtu wa min ‘adzaabika asyfaqtu wa aqilla ‘atsaratii wastajib da’watii wa a’thinii su’lii. Allahummaj’alhu hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran
Artinya: " Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak lagi baik dan membawa berkah di dalamnya. Ya Allah, sekali-kali kami tidak mampu mencakup segala macam pujian untuk-Mu, sesuai pujian-Mu atas diri-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah, dari siksa-Mu aku memohon belas kasihan, dan kepada-Mu aku berharap dan aku takut, terimalah ibadahku, perbesarlah pahalaku, kasihanilah kerendahan hatiku, terimalah taubatku, perkecillah kekeliruanku, perkenankanlah permohonanku dan berikanlah permintaanku. Ya Allah, kabulkanlah, terimalah persembahan kami ini dan janganlah kami dijadikan orang-orang yang berdosa, tetapi masukkanlah kami dalam hamba-Mu yang saleh. wahai Tuhan Yang Paling Pengasih. Ya Allah, Tuhanku, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’iku ini sebagai sa’i yang diterima."
Setelah mengetahui bacaan doa setelah melontar ketiga jumarat, mungkin banyak umat Islam yang bertanya-tanya tentang apa alasan di balik prosesi melontar jumroh. Mengapa harus melempar batu kerikil ke ketiga jumarat tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, alangkah baiknya Sahabat Dream menyimak baik-baik ulasan berikut ini.
Melontar jumroh adalah tindakan yang dilakukan untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim as. Dalam Al-Quran, diceritakan bahwa Nabi Ibrahim diuji oleh Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Ismail. Karena perintah Allah itu datang lewat mimpi, maka Nabi Ibrahim diliputi keraguan. Namun setelah mimpi itu datang berkali-kali dalam tidurnya, Nabi Ibrahmi mulai yakin bahwa mimpi itu adalah perintah dari Allah SWT.
Akan tetapi, saat Nabi Ibrahim mulai yakin, setan pun mencoba menggoda Nabi Ibrahim untuk menghalangi tindakan itu. Kemudian, Nabi Ibrahim melempar batu pada setan yang ada pada tiga jumroh untuk menolak godaannya. Melontar jumroh merupakan peringatan atas tindakan Nabi Ibrahim dalam melawan godaan setan dan menunjukkan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Melontar jumroh adalah simbol dari penolakan terhadap setan dan godaannya. Dalam Islam, setan dianggap sebagai musuh manusia yang senantiasa berusaha menggoda dan menghalangi manusia dari jalan Allah SWT. Melontar jumroh melambangkan sikap tegas dalam menolak godaan setan, serta mengikuti jalan yang benar menurut ajaran Islam.
Melontar jumroh juga diartikan sebagai tindakan penyucian diri. Tindakan melempar batu pada ketiga jumroh dianggap sebagai simbol penyucian dari dosa-dosa dan kelemahan manusia. Dalam ibadah haji, melontar jumroh menjadi tanda penyesuaian diri dengan ketentuan Allah SWT dan kesungguhan untuk meninggalkan perbuatan dosa.
Melontar jumroh juga mengingatkan umat Muslim tentang hari penghakiman di akhirat. Setan dianggap sebagai musuh utama manusia dalam memengaruhi mereka menuju jalan yang sesat. Melontar jumroh menggambarkan keberanian dan ketegasan umat Islam dalam menghadapi setan serta mengingatkan akan tanggung jawab dan pertanggungjawaban di hari penghakiman.
Melontar jumroh merupakan salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang mengandung makna simbolis dan spiritual yang dalam. Melalui tindakan ini, umat Muslim diingatkan tentang ketaatan dan pengabdian kepada Allah, penolakan terhadap godaan setan, dan pentingnya penyucian diri dari dosa-dosa.
Demikian itulah bacaan doa setelah melontar ketiga jumarat lengkap dengan tujuan melontar jumroh. Sudah seharusnya umat Islam memahami makan melontar jumroh, sebab kegiatan ini memiliki makna mendalam yang penting diketahui.
Advertisement
Anak-Anak Belajar Akhlak Rasulullah Lewat Cerita Seru di Masjid Agung Sunda Kelapa
Aksi Bersih Pantai di Bali, Langkah Nyata untuk Menjaga Alam dan Komunitas
Menteri PU: Hanya 50 dari 42.433 Ponpes di RI yang Miliki IMB
4 Fakta Menarik Dubai, Kota Teraman hingga Terbahagia
Tim SAR: Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Termasuk yang Terberat
Punya Brand Sendiri, Ini Alasan Luna Maya dan Tasya Farasya Mau Jadi Muse Skincare Lokal
Cerita Penjaga Cilik, Pesta Klub Dongeng 2025 yang Rayakan Imajinasi dan Harapan Anak Indonesia
Anak-Anak Belajar Akhlak Rasulullah Lewat Cerita Seru di Masjid Agung Sunda Kelapa
Aksi Bersih Pantai di Bali, Langkah Nyata untuk Menjaga Alam dan Komunitas
Ini Alasan Penting Pria Juga Butuh Skincare, Yakin Masih Gengsi?