Sumber: Kemenag Jatim
Dream - Berdasarkan data Kementerian Agama, 30 persen dari jemaah haji Indonesia atau sekitar 67.000 orang adalah lansia. Karena mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan, sebagian lansia mendapat prioritas untuk diberangkatkan lebih awal.
Salah satunya jemaah tertua kloter 45 asal Bali, Juhrawiyah yang berangkat ke Tanah Suci pada 8 Juni 2023.
Di usianya yang ke 103 tahun, Juhrawiyah mengaku sangat bersyukur masih diberi kesempatan untuk menjadi tamu Allah berangkat ke tanah suci.
Juhrawiyah menyampaikan bahwa ia mendaftar haji pada tahun 2014, namun karena sudah lansia ia bisa berangkat lebih cepat.
“ Alhamdulillah, karena saya lansia jadi saya mendapat prioritas berangkat haji. Meski mendaftarnya tahunnya sama dengan saya, karena bukan lansia, belum mendapat panggilan berangkat,” kata Juhrawiyah.
Wanita yang tidak menikah ini tinggal bersama dengan keponakannya di Kampung Kodok, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan. Atas bantuan keponakannya itu pula ia bisa melunasi biaya haji.
“ Saya tidak memiliki anak karena saya tidak menikah. Para ponakan saya yang sudah membantu saya menyiapkan semua kelengkapan ibadah haji,” ujarnya.
Meski usianya telah lebih dari seabad, namun Juhrawiyah masih memiliki kondisi kesehatan yang prima. Bahkan ia tak menggunakan alat bantu tongkat dan kursi roda untuk berjalan.
Tidak memiliki pekerjaan tetap, keseharian Juhrawiyah diisi dengan membantu mengasuh cucu dari keponakannya. Terkadang, ia juga membantu keponakannya menjual baju obral di wilayah Kampung Kodok.
Juhrawiyah ternyata bukan warga aseli Bali, wanita ini lahir di Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura.
Sekitar awal 1990-an, Juhrawiyah pindah ke Bali dan tinggal serta berdagang di kawasan Kuta, Kabupaten Badung. Kemudian, pada tahun 2000-an, ia pindah ke Tabanan.
Dia mengaku tak menyangka jika pekerjaan sehari-harinya yang hanya serabutan namun masih diberi pertolongan Allah untuk menunaikan ibadah haji. Karena itu, Ia berharap semoga diberi kelancaran selama beribadah di tanah suci.
sumber: Kemenag Jatim.
Dream - Perjalanan haji terkadang menyisakan sebuah cerita yang bagi sebagian kalangan terdengar tidak masuk akal.
Meski kejadian tersebut benar-benar dialami secara nyata oleh orang yang menunaikan ibadah haji tersebut.
Seperti kisah seorang wanita mualaf dalam video viral, yang diunggah akun TikTok @hijrah1816 berikut ini.
Ini kisah jemaah haji yang dalam hidupnya sebelum ini sering berbuat jahat terhadap binatang.
Ceritanya, wanita yang tak disebutkan namanya itu berangkat haji hingga akhirnya sampai di Jedah, Arab Saudi.
Namun baru mau keluar dari pintu pesawat yang membawanya, tiba-tiba dia mencium bau yang sangat busuk.
" Baru keluar dari pesawat langsung eh.. apa.. langsung bau bangkai tikus," ujar wanita tersebut.
Bau bangkai tikus itu benar-benar menyengat seolah sumbernya berada dekat sekali dengan wanita tersebut.
Kejadian aneh yang dialami ibu itu tidak hanya sampai di situ saja. Ibu ini juga mendapat pengalaman aneh waktu di Mina.
Menurut ibu tersebut, dia tiba-tiba melihat semut dalam jumlah yang banyak sekali.
Namun setelah ambil air wudhu dan membaca istighfar untuk bertobat, gangguan-gangguan aneh itu hilang dengan sendirinya.
Ibu ini pun menangis jika mengenang kejadian-kejadian tak masuk akal yang dialami selama menjalankan ibadah haji.
Kepada yang mewawancarainya, ibu tersebut mengaku sebagai mualaf. Dia berasal dari keluarga pendeta.
Sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kisah jemaah haji seperti ini.
" Bahwa hal sekecil apa pun yang kita perbuat, pasti akan dipertanggungjawabkan di depan Allah SWT."
" Ini masih di dunia, bagaimana jika sudah di akhirat. Semoga kita semua bisa selamat di dunia dan di akhirat."
Sumber: TikTok