Begini Proses Ibadah Haji

Reporter : Eko Huda S
Rabu, 3 September 2014 16:04
Begini Proses Ibadah Haji
Setidaknya, ada enam rukun haji. Setiap jamaah haji harus melakukan kegiatan ini. Jika tidak dilaksanakan, maka haji seseorang dianggap tidak sah.

Dream - Ibadah haji merupakan rukun Islam ke lima. Bagi setiap muslim yang mampu, baik secara materi, fisik, maupun mental, diwajibkan untuk menunaikan haji ke Mekah. Ibadah ini dilaksanakan setiap tahun, yaitu pada bulan Dzulhijjah.

Setidaknya, ada enam rukun haji. Setiap jamaah haji harus melakukan kegiatan ini. Jika tidak dilaksanakan, maka haji seseorang dianggap tidak sah. Enam rukun haji itu meliputi Ihram, Wukuf, Tawaf Ifadah, Sa'i, Tahallul, dan Tertib.

Sementara, ada tujuh wajib haji yang juga harus dilakukan oleh jamaah. Yaitu, niat ihram, mabit atau bermalam di Muzdalifah, melempar Jumrah Aqabah, Mabit di Mina.

Kemudian melempar Jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah, pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Setelah itu, wajib haji berikutnya adalah tawaf wada atau tawaf perpisahan. Sedangkan, wajib haji terakhir adalah meninggalkan perbuatan yang dilarang selama ihram.

Berikut proses pelaksanaan haji dari awal mulai akhir, sebagaimana dikutip Dream dari berbagai sumber: (Ism)

1 dari 9 halaman

Ihram

Ihram © Dream

Ihram

Ini dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Jamaah melakukan mengucapkan niat dan mengenakan pakaian ihram untuk ibadah haji. Ini dilakukan di tempat yang sudah ditentukan.

Kegiatah Ihram dimulai dengan mandi sunnah, memakai wewangian, serta mengenakan pakaian ihram sambil mengucapkan niat berhaji: " Labbaika allahumma hajjan, labbaika allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaika, innal hamda wa ni'mata laka wal mulku la syarika laka."

Jamaah haji kemudian menuju ke Mina untuk mabit atau bermalam di sana. Dianjurkan berangkat sebelum matahari tergelincir atau sebelum Zuhur. Di sini, jamaah mendirikan salat Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, serta Subuh. Setiap salat dikerjakan pada waktunya. Namun salat yang jumlah rakaatnya empat di-qasar, sehingga menjadi dua rakaat.

Jamaah haji tetap berada di Mina sampai matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah. (Ism)

2 dari 9 halaman

Wukuf di Arafah

Wukuf di Arafah © Dream

Wukuf di Arafah

Setelah matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji berangkat ke Padang Arafah untuk melakukan wukuf. Ritual wukuf dimulai setelah matahari tergelincir hingga terbenam.

Wukuf adalah ritual di mana jamaah haji berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, baik dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring, atau dalam kendaraan. Wukuf merupakan rukun haji. Sehingga haji dianggap tidak sah jika jamaah tidak melakukan wukuf.

Saat perjalanan dari Mina menuju Arafah, jamaah haji disunnahkan untuk singgah di Namirah yang letaknya di perbatasan Arafah. Saat masuk waktu Zuhur, disunnahkan bagi imam atau orang yang ditunjuk untuk menyampaikan khutbah.

Jamaah haji kemudian melaksanakan salat Zuhur dan Ashar dengan cara qasar (diringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat) serta dilakukan dengan jama takdim atau digabung pada waktu awal, dalam hal ini waktu Zuhur.

Selama wukuf, jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mengulang-ulangnya. Membaca Alquran dan salawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah matahari terbenam, jamaah haji kemudian berangkat ke Muzdalifah.

Jamaah haji dilarang keluar dari Arafah sebelum matahari terbenam. Apabila jamaah haji keluar sebelum matahari terbenam, maka diwajibkan kembali walau malam hari. Jika tidak, bisa menggantinya dengan membaway denda, bisa berupa seekor kambing, sepertujuh unta atau sapi. (Ism)

3 dari 9 halaman

Bermalam di Muzdalifah

Bermalam di Muzdalifah © Dream

Bermalam di Muzdalifah

Bermalam di Muzdalifah merupakan wajib haji. Dilakukan pada malam tanggal 10 Dzulhijjah. Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar. Jamaah dilarang meninggalkan Muzdalifah sebelum fajar, kecuali mereka yang lemah, seperti perempuan, anak-anak, dan manula.

Sesampai di Muzdalifah, jamaah haji mengerjakan salat Maghrib dan Isya dengan cara dijama atau digabung. Salat Isya dilakukan dengan cara diqasar atau diringkas, dari empat rakaat menjadi dua rakaat.

Setelah salat Subuh, jamaah haji disunnahkan untuk singgah ke Masy'ar al-haram (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada Allah SWT sampai waktu isfar atau saat cahaya fajar mulai terang namun belum terbit fajar.

Setelah fajar, jamaah haji berangkat ke Mina. Sebelum bertolak ke Mina, jamaah haji mengambil 49 atau 70 batu kerikil untuk melempar jumrah. (Ism)

4 dari 9 halaman

Melempar Jumrah Aqabah

Melempar Jumrah Aqabah © Dream

Melempar Jumrah Aqabah

Pada 10 Dzulhijjah pagi, jamaah menuju Mina untuk melempar Jumrah Aqabah dnegan cara melempar 7 kerikil ke tugu pertama sebagai simbol mengusir setan. Setelah itu, jamaah haji menyembelih hewan kurban. (Ism)

5 dari 9 halaman

Tawaf Ifadah

Tawaf Ifadah © Dream

Tawaf Ifadah

Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 dZulhijjah.

Jamaah haji melakukan tawaf ini dengan membaca talbiah masuk ke Masjidil Haram melalui Babussalam (pintu salam) dan melakukan tawaf.

Selesai tawaf disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu salat sunah 2 rakaat di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan salat sunah 2 rakaat di Hijr Ismail yang semua tempat ini ada di kompleks Masjidil Haram. (Ism)

6 dari 9 halaman

Sa'i

Sa'i © Dream

Sa'i

Jamaah haji kemudian melakukan sa’i atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa. Ini dilakukan sebanyak tujuh kali dengan dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwa. (Ism)

7 dari 9 halaman

Tahalul

Tahalul © Dream

Tahalul

Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan amalan-amalan haji. Ada dua jenis tahalul. Pertama adalah tahalul awal dan tahalul tsani.

Tahalul awal dilakukan setelah melontar Jumrah Aqobah, dengan cara mencukur atau memotong rambut, sekurang-kurangnya 3 helai. Setelah tahalul ini, jamaah haji boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan intim.

Sementara, tahalul tsani dilakukan setelah seluruh rangkaian ibadah haji selesai. Dengan demikian, seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan, sehingga semuanya kembali halal untuk dilakukan.

Setelah tahalul, jamaah haji kembali ke Mina sebelum matahari terbenam untuk bermalam di sana. (Ism)

8 dari 9 halaman

Bermalam di Mina

Bermalam di Mina © Dream

Bermalam di Mina

Dilaksanakan pada hari Tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa), yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah. Setiap siang pada hari-hari Tasyrik itu, jamaah haji melontar Jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah, masing-masing 7 kali.

Bagi yang menghendaki nafar awwal (meninggalkan Mina tanggal 12 Zulhijah setelah Jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Zulhijah saja.

Tetapi bagi yang menghendaki nafar sani atau nafar akhir (meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah setelah Jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijah).

Dengan selesainya melontar Jumrah, maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan kembali ke Mekah. (Ism)

9 dari 9 halaman

Tawaf Wada

Tawaf Wada © Dream

Tawaf Wada

Jamaah haji melakukan tawaf atau mengelilingi Kabah sebelum meninggalkan Kota Mekah kembali ke daerah asal. (Ism)

Beri Komentar