Situs Gunung Padang (Foto: Merdeka)
Dream - Penemuan Situs Megalitikum Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia cukup mengejutkan, terutama bagi para peneliti arkeologi. Menurut ahli geologi Danny Hilman, situs kuno itu diperkirakan dibangun antara 9.000 dan 20.000 tahun yang lalu.
Dengan demikian, situs di Gunung Padang ini lebih tua dari peradaban Mesopotamia dan Pyramid Giza di Mesir, yang selama ini dipercaya sebagai peradaban tertua di dunia. Sehingga jika benar-benar terbukti benar, maka bisa mengubah peta peradaban dunia.
Situs Megalitikum Gunung Padang ditemukan pada 1914 dan merupakan situs sejarah terbesar di Indonesia. Menurut Hilman, situs yang terletak di antara gunung berapi, pohon pisang dan perkebunan teh ini berada di ketinggian 885 meter di atas permukaan laut.
Hilman, ahli geologi senior di Pusat Penelitian Geoteknik Indonesia, mengatakan, puing-puing situs yang mulai terlihat sejak dari lereng gunung dianggap sakral oleh penduduk lokal. Hilman yakin bahwa situs Gunung Padang dibangun untuk pemujaan atau tujuan astronomi.
Menurut situs The Sydney Morning Herald, ekskavasi Situs Gunung Padang ini mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia yang menyatakan, bagian atas Gunung Padang adalah struktur megalitikum terbesar di Asia Tenggara.
" Orang-orang mengira bahwa zaman prasejarah adalah primitif, namun monumen ini membuktikan mereka salah," kata Hilman dikutip Dream dari laman Daily Mail, Selasa 8 April 2015.
Ia percaya piramida seperti ini akan menjadi bukti peradaban kuno yang maju di Jawa.
" Sebagian besar situs kuno itu buatan manusia, mungkin dibangun oleh generasi beberapa abad sebelum kita," katanya.
" Jika itu dibangun untuk pemujaan, orang-orang prasejarah ini pasti membangunnya dengan cara mendaki sambil menumpuk batu seperti piramida. Menumpuk batu adalah cara kuno dalam membangun bangunan tinggi," katanya.
Melalui uji karbon pada beberapa batu yang dilekatkan dengan semacam lem, Hilman menemukan usianya sekitar 7.000 tahun, atau lebih tua dari Pyramid Giza yang berusia 5.000 tahun.
Namun, temuan kontroversial Hilman ini diperdebatkan. Sebanyak 34 arkeolog dan ahli geologi Indonesia lainnya telah mengajukan petisi mengkritik metode dan motif di balik proyek tersebut. Mereka mengatakan bahwa penggalian mengancam kelestarian situs.
Ahli vulkanologi Sutikno Bronto percaya bahwa struktur yang tersembunyi di balik Gunung Padang sama sekali bukan piramida, tapi leher gunung berapi tua. Dan batu-batu yang diteliti adalah hasil bentukan alam bukan dipotong oleh manusia. (Ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib