Minum Obat/ Foto: Shutterstock
Dream ─ Saat ini lonjakan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron, masih dirasakan oleh masyarakat dunia. Kita memang tampaknya mau tak mau harus berdampingan dengan virus ini dan melakukan adaptasi.
Hingga saat ini peneliti dari berbagai negara sedang mengembangkan obat khusus untuk pasien Covid-19. Sebelumnya, pasien diberikan obat untuk meredakan gejalanya dan antivirus.
Pada awal munculnya Covid-19, sejumlah obat-obatan digunakan dan diklaim cukup efektif. Faktanya, kini obat tersebut tak lagi digunakan karena terbukti tak efektif.
Penasaran obat apa saja? Profesor Zubairi Djoerban, Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik, dan Ketua Satgas COVID-19 IDI mengungkap lima obat Covid-19 yang dulu dipakai kini tak lagi digunakan.
" Obat-obat yang dulu dipakai untuk Covid-19 dan kini terbukti tidak bermanfaat, bahkan menyebabkan efek samping serius pada beberapa kasus," tulisnya di akun Instagram miliknya @profesorzubairi.
1. Ivermectin
Salah satu obat COVID-19 yang tak disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan juga WHO. Obat ini tak disetujui lantaran banyaknya keluhan pasien yang memerlukan perhatian medis hingga rawat inap akibat mengkonsumsi obat ini.
2. Klorokuin
Obat ini terbukti memiliki dampak buruk bagi jantung dan tidak memiliki manfaat apapun untuk antivirus. Meski telah digunakan oleh ratusan ribu orang, kini penggunaan klorokuin tak lagi diperkenankan.
3. Oseltamivir
WHO mengatakan bahwa Oseltamivir tak berguna untuk mengobati COVID-19. Oseltamivir dapat digunakan untuk penyakit influenza yang jarang ditemukan di Indonesia. Pilihan lain yang dapat kamu gunakan untuk antivirus diantaranya Avigan, Favipiravir, Molnupiravir, atau Remdesivir
4. Plasma Convalescent
Badan kesehatan dunia tidak merekomendasikan terapi ini selain sama sekali tidak memiliki manfaat dalam penyembuhan COVID-19. Terapi plasma darah ini juga terbilang mahal dan prosesnya memakan waktu yang lama.
5. Azithromycin
Obat terakhir yang sebelumnya banyak digunakan pasien COVID-19, ternyata tidak memiliki khasiat untuk menyembuhkan virus sama sekali. Baik gejala ringan ataupun berat. Obat ini tidak bermanfaat untuk terapi COVID-19. Azithromycin tetap digunakan untuk membasmi bakteri lain selain virus COVID-19.
Laporan Abinsha Nurmaulida
Dream - Setelah menjalani dua kali vaksin Covid-19, semua orang diwajibkan untuk mendapatkan vaksinasi penguat atau biasa disebut booster. Anjuran tersebut terutama ditujukan kepada mereka yang telah 6 bulan mendapatkan dosis kedua.
Vaksinasi booster bertujuan untuk memperkuat antibodi yang sudah ada di dalam tubuh serta meningkatkan imunitas tubuh. Lalu, seberapa efektif vaksinasi kedua dan ketiga dalam melindungi tubuh dari virus Covid-19?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi, Iris Rengganis, menjelaskan orang yang melakukan vaksinasi lengkap sebetulnya masih bisa tertular. Namun efeknya dari virus yang masuk ke dalam tubuh relatif tidak separah dibandingkan mereka yang belum melakukan vaksinasi lengkap.
" Tertular (virus Covid-19) tetap bisa tertular, karena vaksin tidak bisa seratus persen (melindungi tubuh dari virus). Apalagi, dengan adanya mutasi. Tapi, vaksin bisa mengurangi jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit dan angka kematian," katanya dalam peluncuran Imboost Extra dan Imboost Force Ultimate, Kamis 3 Februari 2022.
Memperoleh vaksinasi semakin penting bagi lansia maupun seseorang yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Kedua golongan tersebut diketahui memiliki imunitas tubuh yang telah menurun di atas 50-60 tahun.
Iris juga memperkirakan bahwa anak di bawah 5 tahun masih rentan terpapar virus mematikan tersebut karena sistem imunitas tubuh belum berkembang sempurna. Sehingga, ketiga golongan tersebut harus lebih berhati-hati terhadap paparan virus Covid-19.
Adapun pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari virus Covid-19 adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga minimal 30 menit sehari, tidur 6-8 jam sehari, mengelola stres, mengonsumsi multivitamin, dan menerapkan protokol kesehatan dengan cara tepat.
Jika telah mengalami gejala Covid-19 selama beberapa hari, sebaiknya lakukan tes swab antigen atau PCR terlebih dulu sembari mengonsumsi obat ringan.
Ketika mendapatkan hasil positif terpapar virus tersebut, kamu bisa melkaukan isolasi mandiri dan mengonsumsi obat. Pastikan kamu tidak berdekatan dengan orang lain yang masih dalam kondisi sehat.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Hari Santri, Ribuan Santri Hadiri Istighasah di Masjid Istiqlal
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta