Foto: Shutterstock
Dream - Krim wajah yang dibuat klinik dokter tertentu kini banyak dijual bebas. Dipasarkan melalui media sosial hingga e-commerce, dan bisa dibeli tanpa konsultasi lebih dulu.
Rangkaian perawatan tersebut memang sangat menggoda, terutama jika berasal dari klinik kecantikan ternama. Tapi sebaiknya jangan membeli produk-produk tersebut.
" Setiap krim itu efeknya berbeda-beda. Menggunakan krim racik dokter tanpa konsultasi itu berbahaya," ujar Renobulan Sanusi, Dokter Estetika Skin+ dalam acara 'Glow Your Skin, Glow Your Financial' yang diselenggarakan Sequis di Jakarta Selatan, Jumat, 26 Juli 2019.
Salah satu hal yang membuat pemakaiannya berbahaya adalah tidak ada informasi seputar kandungan skincare dari dokter.
Sehingga, kamu tidak bisa mengetahui secara pasti sebab dan akibatnya pada kulitmu. Apalagi jika kulit termasuk sensitif dan sudah mengalami pengelupasan, kemerahan maupun gatal.
" Tiap krim pasti punya side effects. Kalau sudah merasa tidak nyaman atau muncul efeknya, harus dikonsultasikan ke dokter yang sama karena krim racik sendiri itu nggak dikasih tahu ingredientsnya apa. Setiap dokter pasti punya racikan dan treatment yang berbeda," kata Renobulan.
Pemakaian krim dokter tanpa resep secara rutin juga bisa menyebabkan pembentukan vaskuler baru, pembuluh darah naik dan kulit sensitif serta kemerahan.
Sedangkan, memakai krim dokter terlalu banyak bisa menyebabkan jerawat atau flek. Maka dari itu, pemakaian krim dokter harus secara rutin dikonsultasikan.
Sebab memakai krim dokter hanya perlu dilakukan ketika Sahabat Dream memiliki masalah kulit tertentu seperti jerawat dan flek yang sulit disembuhkan.
" Sebenarnya, produk inti yang harus dipakai adalah facial wash dan moisturizer. Kalau ada masalah, baru ada tambahan krim. Itu pun kalau masalahnya kusam atau pori-pori besar, nggak terlalu butuh. Kecuali masalahnya acne, flek dan lain-lain," ujar Renobulan. (mut)
Dream - Memilih produk kecantikan sebaiknya hati-hati. Jangan hanya tergiur harga yang murah dan mengesampingkan kandungan bahan pembuatnya.
Jika lalai, bisa-bisa membahayakan kesehatan kulit wajah.
Pengalaman buruk inilah yang dialami gadis Malaysia yang wajahnya bengkak akibat memakai produk komestik yang dibeli secara online.
Menurut The Star, Mastura Abu Bakar membeli produk komestik secara onlinepekan lalu. Setelah beberapa hari memakainya, komestik itu habis dan Mastura berniat membeli lagi.
Dia membeli komestik itu melalui seorang mahasiswa yang menjualnya seharga 50 ringgit setara Rp 161 ribu. Namun sayangnya, setelah menggunakannya, wajah perempuan 36 tahun ini mulai membengkak. Padahal dia menggunakan produk yang sama sebelumnya.
Masalah muncul saat.....
Gadis yang bekerja di butik pakaian itu mengatakan, dia mulai mengalami masalah saat kulitnya menjadi sakit, merah dan gatal. Tidak itu saja, pipinya membengkak dan matanya menjadi sulit untuk dibuka. Akibatnya, dia tidak bisa menjalankan aktivitasnya secara leluasa.
" Saya telah menggunakan produk yang sama beberapa kali dan kulit saya menjadi lebih halus dan indah."
" Tapi begitu saya menggunakan produk yang dibeli pada hari Kamis itu, wajah saya membengkak pada hari Sabtu. Karena sakit, saya pergi ke klinik dekat rumah saya dan diberi obat. Saya dirujuk ke spesialis kulit di Rumah Sakit Melaka," jelasnya di media sosial.
Karena wajahnya yang membengkak dan terasa sakit itu, Mastura tidak bisa pergi berlibur bersama teman-temannya. Dia sekarang mengaku trauma dengan pengalamannya membeli produk komestik yang hanya dijual secara online.
Sementara itu, Dr. Aidil Azry Datuk Mokhtar, seorang dokter kecantikan kulit, memberi peringatan agar tidak memakai atau membeli produk komestik yang hasilnya instan. Terutama produk komestik yang mengaku bisa memutihkan kulit.
Meskipun nama produk komestik tidak diungkapkan, Dr. Aidil mengatakan bahwa seringkali produk seperti itu mengandung bahan kimia keras seperti merkuri, hydroquinone, tretinoin, acidazelaic dan betamethasone.
" Bahan kimia ini cukup keras dan akan menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, merah dan sensitif. Ini dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti kanker kulit," jelas Dr. Aidil
Dr. Aidil menambahkan bahwa dia menerima lebih dari 20 kasus tentang masalah kulit akibat memakai produk kosmetik yang tidak berizin. Saat ini, kosmetik yang dipakai Mastura telah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan untuk diuji di laboratorium.
Advertisement
Penasaran Suasana Kuliah, Kakek 60 Tahun Wujudkan Impian Jadi Mahasiswa
Cemaran Radiasi Cs-137 Terdeteksi, KLH Tetapkan Status Kejadian Khusus di Kawasan Industri Cikande
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis
Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Ternyata Usianya Lebih dari Satu Abad