Aritmia, Masalah Listrik di Jantung yang Bisa Berujung Fatal

Reporter : Editor Dream.co.id
Sabtu, 8 Juni 2024 07:20
Aritmia, Masalah Listrik di Jantung yang Bisa Berujung Fatal
Orang yang terkena aritmia ini, detak jantung terasa tidak normal.

1 dari 12 halaman

Aritmia, Masalah Listrik di Jantung yang Bisa Berujung Fatal

Aritmia, Masalah Listrik di Jantung yang Bisa Berujung Fatal © Aritmia, Masalah Listrik di Jantung yang Bisa Berujung Fatal Shutterstock

2 dari 12 halaman

Dream - Jantung manusia ibaratkan sebuah rumah yang di dalamnya ada dinding, pintu, ruangan-ruangan, kabel listrik, dan pipa air yang masing-masing berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Sebelumnya, kita sering mendengar istilah penyakit yang berkaitan dengan jantung, seperti jantung koroner dan gagal jantung.
Pernahkah Sahabat mendengar istilah penyakit aritmia?

3 dari 12 halaman

© Orang yang terkena aritmia ini, detak jantung terasa tidak normal. Shutterstock

Aritmia, dikutip dari RS Pondok Indah, merupakan gangguan pada irama jantung, atau abnormalitas penjalaran impuls listrik ke miokardium. Penderita aritmia dapat merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

4 dari 12 halaman

© Dream

Kondisi tersebut membuat penyakit ini sering disebut terjadi karena adalah masalah “kabel listrik” di dalam jantung. Orang yang terkena aritmia ini, detak jantung terasa tidak normal, bisa ditandai dengan adanya detak tambahan, detak jantung bisa tiba-tiba cepat, atau tiba-tiba pelan.

Detak jantung normal orang dewasa sendiri berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit. Sederhananya, penyakit ini seperti permasalahan aliran listrik yang tak kasat mata pada jantung.

5 dari 12 halaman

Gejala Aritmia

Menurut dr. Alexandra Gabriella, spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pondok Indah, aritmia biasanya ditandai dengan gejala jantung yang berdebar, detak jantung yang terlewat, dan detak jantung terasa tidak teratur. Tak hanya itu, pasien juga bisa mengalami pusing, lemas, sesak napas, pingsan, dan rasa tak nyaman di dada.

6 dari 12 halaman

" Cara paling sederhana untuk mendiagnosis gejala penyakit ini yaitu melalui rekam jantung atau elektrokardiogram (EKG). Namun, masih banyak metode yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini mulai dari menggunakan bantuan smart watch, holter monitoring yang dilakukan oleh ahli atau dokter spesialis jantung, dan EKG portable," kata dr. Alexandra, di Media Class, di Jakarta, 7 Juni 2024.

7 dari 12 halaman

© Orang yang terkena aritmia ini, detak jantung terasa tidak normal. 2024 dream.co.id

8 dari 12 halaman

© Orang yang terkena aritmia ini, detak jantung terasa tidak normal. Shutterstock

Jenis penyakit Aritmia sendiri dibagi menjadi dua, yaitu Aritmia (malignant) dan Aritmia jinak (benign). Untuk Aritmia Malignant bisa membuat seseorang pingsan dan mengalami henti jantung secara mendadak.

9 dari 12 halaman

© Dream

Jika hal tersebut tidak tertolong, maka dapat mengakibatkan kematian. Sedangkan, Aritmia Benign bisa terjadi dalam waktu yang panjang dan bisa berisiko menimbulkan penyakit gagal jantung, menurunkan fungsi pompa jantung, dan stroke.

10 dari 12 halaman

“Bayangkan aja kalau di rumah ada listrik yang konslet tapi dibiarin aja gitu. Berpengaruh gak sih? Ya pasti suatu saat bisa bikin kebakaran. Nah ini juga sama, ini listrik jantungnya bermasalah dibiarin aja, ya bisa beresiko. Nanti fungsi pompa jantungnya bisa turun atau berakibat stroke,” ujar dr. Alexandra.

11 dari 12 halaman

Penyebab Aritmia

Aritmia bisa disebabkan karena beberapa hal, antara lain konsumsi obat pilek atau obat alergi, sleep apnea, hipertensi, diabetes, gangguan elektrolit (kelebihan atau kekurangan kalium), gangguan tiroid (seperti hipertiroidisme), kelainan katup jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung koroner, dan serangan jantung.

12 dari 12 halaman

Selain kondisi medis, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Seperti tidak mengelola stres dengan baik, kurang tidur, merokok, penyalahgunaan narkoba, minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan.

Laporan Aykaputri Amalia

Beri Komentar