Ilustrasi Asteroid Yang Nyaris Menghantam Bumi (Foto: Pixabay.com)
Dream – Lagi-lagi Bumi menjadi sasaran asteroid yang nyaris menghantam. NASA menyebut terdapat sebuah asteroid sebesar truk trailer nyaris menghantam Bumi pada Selasa 8 September 2020.
Dilansir dari laman Daily Star, asteroid bernama 2020 PT4 melesat dengan kecepatan 12,6 kilometer per detik yang mana hampir menabrak planet yang kita huni. Asteroid sepanjang 36 meter atau sebesar dua kali lipat truk trailer itu meluncur melewati Bumi.
NASA mengatakan asteroid tersebut bergerak dengan kecepatan 45.360 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu ia dianalogikan bisa melakukan perjalanan dari Inggris ke New York bolak balik delapan kali hanya dalam waktu satu jam saja.
Batuan luar angkasa itu melewati Bumi dengan jarak 1.883.153 kilometer. Meskipun jaraknya tampak sangat jauh, NASA telah menggambarkannya sebagai objek yang dekat dengan Bumi. Artinya ini merupakan kesempatan sempurna untuk mempelajari tata surya.
Bahkan apabila asteroid itu menghantam Bumi, maka tidak akan menjadi peristiwa yang mengancam jiwa manusia. Namun NASA telah memprediksi bahwa hal itu tidak akan terjadi.
Asteroid sebesar 36 meter itu akan mengingatkan kita pada peristiwa Chelyabinsk pada tahun 2013 lalu. Sebuah meteor sepanjang 20 meter meledak di atas langit Chelyabinsk, Rusia. Peristiwa itu berhasil memecahkan jendela rumah warga dan menyebabkan lebih dari 1.000 orang luka-luka.
Namun NASA menegaskan kembali untuk selalu mengawasi bebatuan luar angkasa itu. Meskipun asteroid besar yang menghantam Bumi kemungkinannya kecil, NASA percaya ada satu di antara 300.000 asteroid yang kemungkinan menyebabkan kerusakan regional setiap tahunnya.
Batuan luar angkasa yang menghancurkan sebagian kecil wilayah Bumi bukanlah hal yang tidak mungkin. Inilah mengapa sekarang NASA membuat rencana yang dapat membantu menyelamatkan Bumi dari gempuran asteroid.
NASA saat ini sedang mempelajari Asteroid Bennu, sebuah asteroid yang berhasil didatangi oleh pesawat luar angkasa OSIRIS-Rex yang tiba tahun lalu.
Tujuan NASA mengirimkan pesawat luar angkasa OSIRIS-Rex ke sana adalah untuk mengumpulkan informasi lebih banyak tentang batuan luar angkasa yang besarnya 500 meter itu.
Sebab NASA khawatir asteroid bisa berpotensi memusanahkan kehidupan di Bumi yang mungkin bisa menghantam planet kita dalam 120 tahun ke depan dengan jarak dekat berikutnya pada tahun 2135.
OSIRIS-Rex baru-baru ini menyelesaikan sebuah landmark utama dalam upaya mengumpulkan sampel dari asteroid Bennu.
Dengan mengumpulkan sampel dari asteroid Bennu, NASA berharap dapat membuka rahasia tata surya. Asteroid Bennu dipilih karena ia merupakan sisa pembentukan lingkungan galaksi yang terjadi sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu