Bangkitkan Kepercayaan Diri si Anak Pemalu

Reporter : Mutia Nugraheni
Kamis, 10 November 2016 17:15
Bangkitkan Kepercayaan Diri si Anak Pemalu
Respons malu pada anak merupakan efek dari rasa cemas yang dialaminya.

Dream - Berada di lingkugan baru dan tak mengenal satu orang pun biasanya akan membuat anak jadi pemalu. Kepribadian anak-anak memang berbeda-beda. Ada yang cepat beradaptasi dengan hal asing, sebagian lagi butuh waktu agak lama. 

Bagi anak-anak yang membutuhkan waktu adaptasi lebih lama biasanya kerap dicap anak pemalu. Padahla sebenarnya respons malu pada anak merupakan efek dari rasa cemas yang dialaminya.

Menurut Dr. William Sears, seorang ahli tumbuh kembang anak, ketika anak di usia 2 hingga 4 tahun, ia akan mengalami dua fase kecemasan, yaitu saat bertemu orang asing (stranger anxiety) dan fase cemas ketika berpisah dari orang dekatnya (separation anxiety).

" Anak yang berada di lingkungan yang benar-benar tak pernah didatangi, lalu bertemu dengan orang asing yang tak pernah dilihatnya, tentu akan merasa khawatir atau cemas. Muncul rasa takut dan sikapnya pun jadi sangat dingin dan menghindar," kata Sears.

Sebetulnya kondisi tersebut merupakan hal wajar, apalagi jika anak ditinggal di tempat tersebut tanpa seorang yang dikenal.  Rasa malu sebenarnya respons dari kecemasan yang dialami anak baik itu stranger anxiety maupun separation anxiety.

Memberi pengertian jauh sebelum anak berada di lingkungan baru atau bertemu orang baru harus dilakukan orangtua untuk mencegah kecemasan dan respons malu pada anak. Katakan padanya kalau ia akan bertemu dan berkenalan banyak orang menyenangkan. Berikan cerita positif dan seru tentang lingkungan baru tersebut agar anak lebih tenang.

Jangan memaksanya untuk langsung nyaman, karena biasanya anak membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Bicaralah padanya dengan kontak mata yang intensif dan tetap berada didekatnya hingga anak merasa nyaman.

Sering-sering mengajaknya bertemu berbagai kalangan akan membantu anak mengatasi rasa cemas dan sifat malunya. Meskipun tidak lantas hilang, setidaknya anak tahu bagaimana bersikap ketika berada di lingkungan baru dan bertemu orang baru. Hal ini akan membantu kemampuan sosialisasinya, dan tentu saja memabngkitkan kepercayaan dirinya.

(Sah/Sumber: Child Development)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More