3 Dampak Buruk Asal-asalan Pilih Kasur Buat Kesehatan
ualitas tidur yang kurang, bisa berdampak besar bagi kesehatan. Tak heran jika sejumlah orang pun kini punya banyak pertimbangan dalam memilih kasur.
Dream - Virus Covid-19 bisa berakibat fatal terutama pada orangtua dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Dengan adanya ribuan kasus virus Corona di dunia dan penyebarannya yang cepat, memicu banyak pertanyaan tentang COVID-19 ini salah satunya berapa lama gejalanya akan terjadi.
Sebelumnya, perlu diketahui terlebih dahulu apa saja gejala dari virus corona ini. Saat ini, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) hanya menyebutkan tiga gejala, yaitu batuk, demam, dan sesak napas. Tetapi sebuah laporan dari World Health Organization-China menyebutkan gejala berikut, yaitu demam, batuk kering, kelelahan, berdahak, sesak napas, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, CDC menyarankan untuk tinggal di rumah untuk menghindari kontak dengan orang lain. Tapi jika gejala memburuk segera periksa ke rumah sakit terdekat.
Menurut CDC, gejala virus corona ini dapat muncul antara dua hingga 14 hari setelah terpapar virus. Jika memiliki gejala yang lebih ringan seperti kebanyakan orang, CDC mengatakan kemungkinan akan mengalami gejala selama beberapa hari dan merasa lebih baik dalam seminggu atau lebih.
"Banyak orang memiliki gejala selama dua minggu bahkan beberapa lebih lama dan yang lainnya lebih singkat," kata Richard Watkins, M.D., Dokter Penyakit Menular dan Associate Professor of Internal Medicine di Northeast Ohio Medical University.
Tetapi jika memiliki kasus COVID-19 yang parah sehingga menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, maka gejala akan bertahan lebih lama.
"Pasien yang sakit parah dan membutuhkan perawatan dan terus memiliki gejala seperti sesak napas selama enam minggu atau lebih," kata David Cennimo, M.D., ahli penyakit menular dan Assistant Professor of Medicine di Rutgers New Jersey Medical School.
"Dokter tidak terlalu tahu tentang ini, beberapa orang telah ditemukan mengeluarkan pecahan virus hingga empat minggu, tetapi tidak jelas apakah itu berarti mereka masih menular," ujar Dr. Watkins.
Cennimo mengatakan, awalnya pasien diuji untuk melihat apakah virus tidak lagi terdeteksi dalam sekresi hidung mereka, tapi sekarang tidak ada yang mau melakukan banyak tes pada satu orang karena kurangnya alat uji dan bahan yang diperlukan.
Tidak ada jangka waktu yang ditentukan untuk berapa lama bisa menular. Jika tidak melakukan tes, CDC mengatakan dapat meninggalkan rumah setelah tiga hal ini terjadi:
- Tidak mengalami demam setidaknya selama 72 jam tanpa menggunakan obat penurun demam
- Gejala telah membaik
- Setidaknya tujuh hari berlalu sejak pertama kali memiliki gejala
Jika menjalani tes, maka dapat meninggalkan rumah setelah sebagai berikut:
- Tidak lagi demam tanpa menggunakan obat penurun demam
- Menerima dua hasil tes negatif berturut-turut selama 24 jam
- Namun jika tidak yakin, jangan ragu untuk menghubungi dokter untuk memastikan.
Laporan Cindy Azari/ Sumber: Prevention
Dream - Membanjirnya informasi soal corona virus (Covid-19) membuat kita selalu penasaran. Mulai dari angka korban meninggal, jumlah pasien yang positif, kematian yang tragis serta cerita menakutkan lainnya.
Membaca informasi memang penting dilakukan, tapi jangan sampai mengganggu kesehatan mental Sahabat Dream. Pasalnya, membaca soal berita buruk seputur Covid-19 bisa menimbulkan gejala psikosomatik.
Dikutip dari AloDokter, psikosomatik adalah suatu kondisi atau gangguan ketika pikiran memengaruhi tubuh, hingga memicu munculnya keluhan fisik. Psikosomatik berasal dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma).
"Masa saat ini ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus #corona atau #covid19 dan tiba2 kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri dan merasa agak sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal..ITU WAJAR..Reaksi psikosomatik tubuh saat ini memang terasa," ungkap dr. Andri SpKJ, dalam akun Twitternya.
Dokter yang praktik RS Omni ini mengungkap salah satu yang memicu reaksi ini bisa timbul adalah kecemasan yang tinggi. Hal tersebut dipicu karena kita terus terpapar berita terkait Covid-19.
"Amygdala atau pusat rasa cemas sekaligus memori kita jd terlalu aktif bekerja akhirnya kadang dia tidak sanggup mengatasi kerja berat itu," tulisnya.
Dokter Andri pun menyarankan untuk mengurangi dan membatasi paparan informasi seputar Covid-19. Lakukan aktivitas lain agar level kecemasan tak meningkat sehigga gejala psikosomatik menurun.
"Lakukan hal lain selain browsing, lakukan hobi yang menyenangkan dan sebarkan optimisme kita bisa lewati semua ini," pesannya.
masa saat ini ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus #corona atau #COVID19 dan tiba2 kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri dan merasa agak sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal...
— dr. Andri,SpKJ,FACLP (@mbahndi) March 22, 2020
ITU WAJAR...
Reaksi psikosomatik tubuh saat ini memang terasa
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ualitas tidur yang kurang, bisa berdampak besar bagi kesehatan. Tak heran jika sejumlah orang pun kini punya banyak pertimbangan dalam memilih kasur.
Terkendalinya pandemi Covid-19 ternyata tak otomatis membuat kesehatan mental menjadi lebih baik. Beberapa bahkan merasa lebih buruk dibandingkan saat puncak pandemi.
Thompson menggambarkan gejala parah yang dia hadapi adalah kesulitan bernapas, demam, kedinginan, nyeri tubuh, dan lesi kulit
Nasi memang makanan tinggi karbohidrat dan glukosa, namun karbohidrat dan glukosa belum tentu berbahaya
Berikut beberapa hal yang terjadi pada tubuh dan fisik ketika Anda mencapai usia 40 tahun
Tim dokter hewan Greenfields secara rutin bekerja dalam memastikan semua sapi dalam kondisi sehat dan produk dairy yang dihasilkan layak dan aman untuk konsumsi.
Selain lezat, buah naga juga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.
Meskipun jarang dikonsumsi, namun khasiat susu kambing etawa tidak kalah dengan susu sapi.
Mengonsumsi empat buah pisang barangan dan segelas susu bisa mencukupi kebutuhan sarapan.
Dengan satu sendok madu sebelum tidur, kesehatan tubuh pun akan terjaga dengan baik.
Belerang mengandung sulfur yang mampu membunuh bakteri di kulit.
Belimbing yang kaya akan cairan sangat baik untuk membuat kulit tetap lembap dari dalam.
Meskipun Sahabat Dream beralih ke soda yang lebih rendah atau minuman berlambang diet coke tapi tetap saja dapat meningkatkan sindrom metabolik dan risiko stroke
Wortel mentah sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh serta kecantikan kulit.
Pemasangan humidifier akan menjaga udara agar tetap lembap.
Penting bagi kamu untuk mengonsumsi makanan yang tepat saat mengalami radang tenggorokan.
Buah pinang muda menjadi bahan alami yang bisa menguatkan gigi.
Sido Mucnul sudah enam kali memberikan bantuan operasi gratis bibir sumbing